Berita

buwas/net

Politik

Kenapa Pegiat Anti Korupsi Diam Saat Buwas Dihabisi?

KAMIS, 03 SEPTEMBER 2015 | 10:49 WIB | LAPORAN:

Kabar pencopotan Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) semakin santer.

Indonesia Police Watch (IPW) mengaku memperoleh informasi bahwa siang ini akan diumumkan pencopotan Buwas dan posisinya digantikan oleh Komjen Saud Usman Nasution.

"Pencopotan Buwas adalah kemenangan bagi koruptor," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, kepada Kantor Berita Politik RMOL Kamis (3/9).


Menurut dia, para koruptor yang selama ini disisir, digeledah, dan disapu bersih oleh Buwas berhasil melakukan perlawanan dan menjungkalkan Kabareskrim itu. Sayangnya elit penguasa bukannya melindunginya malah ramai-ramai ikut menghabisi karir Buwas di Bareskrim.

Padahal, Neta menambahkan, salah satu poin dari konsep Nawacita Presiden Jokowi adalah pemberantasan korupsi. Tapi polisi yang agresif memberantas korupsi malah dihabisi. Ironisnya, para aktivis dan LSM antikorupsi justru diam dan tutup mulut melihat kondisi ini.

"Mereka seakan tidak peduli kinerja Buwas yang sudah mengungkap kasus-kasus korupsi besar. Ada apa?" tanya Neta.

Sementara jika KPK disentuh sedikit saja para aktivis dan LSM anti korupsi berada digarda depan berteriak sekencang-kencangnya. Sikap LSM dan pengiat antikorupsi ini mengundang tanya lagi bagi Neta.

"Apakah sikap diam mereka karena Bareskrim berniat akan membongkar aliran dana KPK ke sejumlah LSM anti korupsi tersebut, sehingga mereka merasa bersyukur Buwas dihabisi?

IPW menduga dihabisinya Buwas akibat adanya persekongkolan para koruptor, konglomerat hitam dan tersentuhnya bisnis para pejabat akibat sepak terjang Buwas memberantas korupsi.

Neta menyayangkan adanya penilaian kalau pemberantasan korupsi yang dilakukan Buwas dianggap sudah menimbulkan kegaduhan.

"Padahal prestasi Buwas bisa terbilang jauh diatas rata rata, bahkan mengesankan sekali, sehingga Polri benar benar bisa mengimbangi kerja KPK, dan Polri terlihat bermartabat dengan prestasi Buwas," tegasnya.

Dengan dihabisinya Buwas dikhawatirkan kinerja Polri akan kembali terpuruk. Jajaran Polri akan trauma, sehingga koruptor, konglomerat hitam dan para pejabat yang berkolusi akan semakin berjaya.

"Nawacita dan revolusi mental Jokowi tinggal kenangan," demikian Neta S Pane. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya