Berita

buwas-yenti

Pansel KPK Anggap Pernyataan Jenderal Buwas Warning, bukan Ancaman

JUMAT, 28 AGUSTUS 2015 | 08:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan akan memperhatikan rekomendasi dari semua pihak terkait 19 capim KPK. Tak hanya rekomendasi Bareskrim Mabes Polri, tapi juga dari PPATK dan juga masyarakat seperti Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Antikorupsi.

"Semua tracking itu kita pelajari, kita perhatikan," ujar anggota Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL pagi ini (Jumat, 28/8).

Karena itu, imbuh Yenti, pihaknya akan melihat apakah rekomendasi dari Bareskrim tersebut sedemikian genting, sehingga memberikan stabilo merah kepada salah satu capim KPK. Karena Pansel juga tidak ingin pimpinan KPK mendatang punya masalah hukum.

"Kita akan melihat sejauhmana kegawatannya. Karena bagaimana pun kita ingin komisioner ini selamat," ungkapnya.

Kalau hanya persoalan kecil, menurutnya, mestinya itu tidak akan mengganjal. Berbeda kalau ternyata capim KPK yang ditandatai Bareskrim itu punya kasus besar. "Saya sebagai orang pidana akan mendalami apa yang dimaksud dengan tulisan merah itu, berpotensi seperti apa," tegasnya.

Namun, Yenti berharap Bareskrim punya data yang valid dan siap buka-bukaan kalau dilakukan kroscek. "Kalau urgen, saya berani meminta kepada Pak Buwas mana buktinya, segenting apa? Tentu dengan cara yang beretika. Ini demi mendapatkan KPK yang baik," tekannya.

Meski begitu, dia tidak melihat pernyataan Kabeskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso itu sebagai ancaman.

"Kita membacanya itu sebagai warning, mengingatkan. Saya kan tidak mendengar bagaimana cara Pak Buwas menyampaikan, apakah dengan kemarahan. Lagi pula Pak Buwas belum tentu buwas," demikian Yenti sambil tertawa.

Sebelumnya, Komjen Buwas mengingatkan agar Pansel KPK mempertimbangkan rekomendasi Bareskrim terkait 19 capim KPK. Jika nanti calon yang diloloskan ternyata bermasalah, dia menegaskan, yang pertama dimintai pertanggungjawaban adalah pansel.

"Saya akan nanya rekomendasi saya ini dipakai atau tidak. Kami kan kerja benar bukan main-main, jadi jangan sekedar formalitas," kata Buwas.

Buwas menyatakan tak ingin disalahkan jika nanti ada capim yang bermasalah atau memiliki catatan pidana diloloskan Pansel, kemudian diusut Bareskrim. "Saya sudah bilang kan dari awal, jika nanti saya usut penegakan hukum jangan seolah-olah disebut kriminalisasi," demikian Buwas. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya