Berita

said abdullah

Bisnis

PDIP Puji Sikap Responsif Pemerintah Hadapi Krisis Ekonomi Global

RABU, 26 AGUSTUS 2015 | 17:33 WIB | LAPORAN:

Anggota DPR memberi apresiasi positif terhadap sikap responsif pemerintah dalam menghadapi perlambatan ekonomi global yang juga berimbas ke perekonomian domestik.

Paket kebijakan pemerintah seperti penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), bebas visa untuk turis asing dari sejumlah negara dan penggunaan produk dalam negeri diyakini menjadi stimulator sehingga kegiatan ekonomi domestik kembali bergeliat.

"Respon pemerintah sangat melegakan. Dan ini semakin membangkitkan harapan bahwa komitmen pemerintah dalam membenahi ekonomi sudah on the track," kata Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah di sela Rapat Banggar di gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/8).


Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta masyarakat Indonesia agar tidak terlalu khawatir dengan gejolak nilai rupiah yang kini menembus level Rp 14.000 per dolar AS. Apalagi, pelemahan mata uang ini menurut dia, hampir merata diseluruh kawasan. Karena itu, pelemahan rupiah ini harus dilawan dengan mengandalkan semua potensi sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia.

Salah satu caranya, dengan menciptakan produk kreatif dan inovatif yang berdaya saing tinggi. Hal ini akan menjadi momentum mengembalikan kejayaan produksi dalam negeri.

"Saya berharap, masyarakat tidak panik dengan perkembangan situasi rupiah yang terus melemah, karena pemerintah terus melakukan pengawasan dan kontrol terhadap berbagai sektor,” ujar Said yang juga anggota Komisi XI DPR ini.

Dia menegaskan potensi ekonomi bangsa Indonsia sangat besar. Kekayaan ini menjadi modal bagi anak bangsa  ini untuk bersaing dikancah global. Karena itu, dia optimis, kondisi ekonomi Indonesia akan membaik ke depan.

Saat ini pemerintah sangat serius melakukan pembenahan fundamental ekonomi. Hasil dari pembenahan secara struktural ini memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun hasil perbaikan struktural ini akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan. Tetapi paling tidak, pemerintah meletakan fondasi dasar yang kuat bagi perekonomian nasional Indonesia.

Karena itu, dia yakin, ekonomi Indonesia tidak akan mengalami resesi. Pasalnya, secara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.

Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dikisaran 4, 67 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Indonesia. Karena itu, jelas Said, membandingkan krisis 1998 dengan sekarang ini berlebihan. Itu dua situasi yang sangat berbeda.

"Saat 1998 lalu, pertumbuhan ekonomi kita minum 13 persen. Sekarang, ekonomi kita tumbuh positif. Jadi, nggak mungkin kita mengalami krisis ekonomi. Belanda masih jauhlah,” jelas politisi asal Jawa Timur ini.

Seperti diberitakan, dalam rapat dengan sejumlah pengusaha ke Istana Kepresidenan, di Bogor, Jabar, Senin (24/8), Presiden Joko Widodo meminta kalangan pengusaha untuk melakukan terobosan guna menghadapi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal. "Kebijakan mendorong penggunaan produk dalam negeri bagus," puji Said.

Said mengaku, hasil postif dari perbaikan fundamental ekonomi Indonsia tinggal menunggu waktu saja. Pemerintah saat ini, telah membuat sejumlah policy untuk menstimulir kegiatan ekonomi domestik, termasuk penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Keberpihakan pemerintah jelasnya tercermin dari penurunan bunga KUR dari 21 persen menjadi 12 perseb. Hal ini  bakal menjadi insentif bagi pengusaha kecil. "Itu positif dan sangat menolong usaha-usaha kecil. Kita apresiasi," katanya.

Dia yakin, penurunan bunga KUR ini bakal mendorong ekonomi sektor usaha kecil bergeliat kembali. Hal ini otomatis mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Sektor UMKM harus agresif mencari celah peluang untuk meningkatkan ekspor. Buka pasar sebesar-besarnya dan kreatif menggunakan bahan baku lokal. Demikian juga dengan kebijakan bebas visa, bakal membuat wisatawan asing bertambah masuk ke Indonesia dan membantu menambah devisa dalam negeri," demikian Said. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya