Berita

saleh p. daulay

HAJI 2015

Ketua Komisi VIII: Masalah Visa bukan karena Keterlambatan Pembahasan BPIH

SELASA, 25 AGUSTUS 2015 | 16:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Komisi VIII DPR Saleh P. Daulay membantah pernyataan pihak Kementerian Agama bahwa persoalan keterlambatan visa beberapa calon jamaah haji disebabkan keterlambatan pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. "Pernyataan itu tentu tidak benar," jelas Saleh dalam pesan singkat (Selasa, 25/8).

Dia menjelaskan penetapan BPIH tahun ini lebih cepat dari tahun lalu. Bahkan Komisi VIII juga berusaha menetapkan BPIH sesuai dengan schedule yang ada.

Terbukti dengan pengesahan itu, calon jamaah melunasi BPIH-nya lebih cepat dari tahun lalu. Apalagi, tahun ini tahapan pelunasan hanya berlangsung dua tahap. Sementara pada tahun lalu, berlangsung sampai lima tahap.

"Lagian, pernyataan ini muncul setelah ada kendala dalam pengurusan visa. Sebelumnya, belum pernah ada yang merasa penetapan itu terlambat," ungkap anggota Fraksi PAN ini.

Selain itu, perlu diingat bahwa penetapan BPIH itu sudah lama dilaksanakan. Tetapi, Perpresnya sendiri itu sedikit lambat dikeluarkan. Tentu itu juga adalah bagian dari tanggung jawab Kemenag untuk mendesak Presiden mempercepat penandatanganan Peraturan Presiden.

"Saya ingat, beberapa kali anggota-anggota Komisi VIII mengingatkan agar perpres BPIH segera ditetapkan. Masih bisa dilacak di internet. Beritanya jelas. Mohon dicek apakah betul komisi VIII mendesak hal itu," imbuh politikus muda ini.

Menurutnya, sebaiknya persoalan visa ini segera dicarikan solusinya. Tidak baik jika mencari alasan lain yang sebetulnya tidak terkait. Selain itu, perlu penjelasan rasional yang meyakinkan masyarakat apa langkah-langkah yang dilakukan untuk mempercepat proses visa tersebut.

Pembahasan BPIH itu dilakukan setelah pemerintah melaporkan evaluasi pelaksanaan haji tahun 2014. Komisi VIII tidak bisa melanjutkan pembicaraan BPIH sebelum Kementerian menyampaikan laporan evaluasi. Nah, untuk tahun lalu, Kemenag juga terlambat untuk melaporkannya. Hanya ada tersisa waktu (kalau tidak salah) satu minggu sebelum batas akhir yang diamanatkan UU.

"Kalau BPIH mau cepat dibahas, semestinya pemerintah juga lebih cepat memberikan laporan evaluasinya ke DPR. DPR tentu dengan senang hati mendapatkan laporan evaluasi itu lebih awal," tekannya.

Ke depan, pemerintah diharapkan lebih cepat menyusun laporan evaluasi pelaksanaan haji. Semakin cepat dilaporkan, semakin cepat pembahasan BPIH dilakukan, begitu juga sebaliknya.

"Namun demikian, kami merasa bahwa penetapan BPIH tahun ini masih sesuai target waktu. Kalau ada kendala, saya yakin bukan karena persoalan keterlambatan penetapan BPIH seperti yang saya jelaskan di atas. Kemenag sendiri mengakui, persoalan visa macet karena ada aturan baru yang diterapkan pemerintah Saudi. Itu disampaikan di banyak media," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya