ilustrasi/net
ilustrasi/net
Kebijakan ini sebenarnya sudah dilakukan pada tahun 1970-an. Karena tak mampu mendorong pertumbuhan investasi yang signifikan, kebijakan ini akhirnya dicabut tahun 1984. Bukannya meningkatkan investasi, kebijakan ini dinilai justru berpotensi dimanfaatkan perusahaan Multi National Company (MNC) dari luar negeri yang mendirikan perusahaan baru untuk menghindari pajak.
Bukan hanya itu, tax holiday juga dikhawatirkan akan memicu perang diskon pajak dengan negara tetangga, terutama menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini. Untuk mengantisipasi masalah ini, Setyo Budiantoro, Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa menyatakan, diperlukan pertemuan Kepala Negara dan Menteri Keuangan negara ASEAN untuk berkoordinasi dan membuat kesepakatan tidak akan menggunakan instrumen pajak secara eksesif di era MEA, karena perang pajak akan merugikan dan mengorbankan semua anggota ASEAN.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
UPDATE
Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55
Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40
Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13
Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55
Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32
Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08
Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45
Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27
Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09
Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54