Berita

Dinilai Arogan, Ahok terus Menuai Kecaman dan Kutukan

SENIN, 24 AGUSTUS 2015 | 00:38 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mengutuk arogansi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, janji Ahok yang tidak akan menggunakan cara kekerasan dalam proses relokasi warga Kampung Pulo hanya isapan jempol. Buktinya, bentrokan dengan warga terjadi saat penggusuran Kamis lalu.

"Cara represif yang dilakukan aparat tempo hari, disinyalir atas dasar perintah atasan. Indikasinya ialah penambahan kekuatan dan jumlah personel aparat di lapangan," kata Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI Barri Pratama dalam keterangan persnya (Minggu, 23/8).

Jika terbukti demikian, KAMMI amat menyayangkan tindakan kekerasan terhadap rakyat miskin Jakarta itu. "KAMMI juga meminta agar kekerasan yang terjadi di Kampung Pulo tidak berlanjut dan terulang lagi nanti," tegasnya.

Apalagi, dia menambahkan, dari sudut pandang lingkungan, relokasi warga di bantaran kali bisa dibenarkan. Tapi, perlu diingat bahwa permasalahan lingkungan sejatinya juga ada di Pantai Mutiara, kawasan tempat Ahok tinggal.

"Mengapa ia tak mempersoalkan kawasan itu juga?” tanya Barri.

Hal itu, lanjut Barri, seakan memperjelas bahwa hukum hanya berlaku bagi kalangan tertentu saja. "Kalau pun relokasi itu perlu dilakukan, KAMMI meminta pemerintah menjelaskan kepada publik dan warga Kampung Pulo secara transparan dan terbuka," tegasnya.

Selain itu, PP KAMMI juga menginstruksikan kepada KAMMI Jakarta untuk mengawal isu Kampung Pulo dengan serius. Pengawasan KAMMI menjadi lebih penting lagi terlebih karena sejak awal memimpin Ahok sering menunjukkan arogansi kepemimpinan.

"Di saat yang sama, banyak pelanggaran terabaikan dan tertutup oleh gaya nyentrik Ahok yang tidak ada hubungannya dengan kemaslahatan warga Jakarta," tandasnya.  [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya