Berita

foto:dok

Politik

Siswa Pesantren Bertanya, Kenapa Pejabat Masih Korupsi

MINGGU, 23 AGUSTUS 2015 | 09:21 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengisi masa reses dengan melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada para santri Pondok Pesantren Wathoniyah Putri Jakarta Timur pada awal Juli 2015 lalu.

Dalam sosialisasi yang berlangsung di Rumah Aspirasi Fahira Idris ini, Fahira dihujani pertanyaan soal korupsi.

"Dari beberapa kali rangkaian sosialisasi empat pilar, soal korupsi selalu menjadi pertanyaan. Saya bangga anak-anak kita ini begitu kritis terutama soal korupsi. Mereka aware dengan kondisi bangsa saat ini," ujar Fahira dalam keterangan tertulisnya.


Fahira mengungkapkan, para santri mengeluhkan perilaku para pejabat baik yang ada di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif yang kerap mempertontonkan tidak semestinya, terutama korupsi. Hal ini mereka amati dari media massa terutama televisi yang banyak memberitakan perkara korupsi yang melibatkan pejabat negara.

"Mereka melek berita dan ikut gelisah karena kasus korupsi yang tak ada habisnya. Sikap kritis ini bagi saya adalah momentum untuk menambah muatan pelajaran antikorupsi di sekolah atau pesantren-pesantren. Karena anak-anak inilah yang nanti memimpin bangsa ini. Jika sejak dini, sikap antikorupsi sudah tertanam, Insya Allah, 10 atau 20 tahun ke depan korupsi jadi kasus yang langka di Indonesia," kata Fahira.

Menurut Fahira, walau sejak 2004 sudah ada instruksi presiden yang memerintahkan agar ada pendidikan antikorupsi di setiap jenjang pendidikan, tetapi masih sangat terbatas sehingga perlu dioptimalkan.

Saat ini, tambah Fahira, materi korupsi hanya disisipkan di pelajaran kewarganegaraan saja. Padahal menurutnya, semua mata pelajaran punya potensi disisipkan pendidikan antikorupsi, tinggal dicari bagaimana cara mengintegrasikan materi pendidikan antikorupsi pada aspek pendidikan karakter masing-masing mata pelajaran.

"Muatan antikorupsi di Sekolah harusnya kombinasi materi terkait antikorupsi dan aplikasi langsung dalam kehidupan siswa sehari-hari terutama disekolah salah satunya kantin kejujuran yang melatih kejujuran siswa dalam membeli makanan dan minuman. Jadi tidak hanya materi tetapi siswa langsung dibentuk karekter antikorupsinya," jelas Ketua Yayasan Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri (ABADI) ini.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya