Berita

Politik

Ryamizard akan Sampaikan ke Presiden, Tak Perlu Minta Maaf ke Keluarga PKI

RABU, 19 AGUSTUS 2015 | 22:47 WIB | LAPORAN:

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan bahwa pemerintah tak perlu meminta maaf kepada keluarga maupun simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Nanti saya sampaikan ke Presiden. Harusnya logika kita dipakai dong, ngapain kita minta maaf dengan mereka yang dulu pernah bunuh jenderal kita," kata Ryamizard kepada wartawan di kantornya, Rabu (19/8).

Ryamizard pun mengaku tak takut dengan anggapan negara luar atau pihak asing akan mengkritiknya soal pernyataannya itu. Pasalnya menurut mantan KSAD itu, Indonesia tak pernah juga mau ikut campur dengan permsalahan negara lain.


"Asing tak perlu ikut campur, ngapain kita takut dengan asing bakal kritik. Kita negara berdaulat tak pernah ganggu negara lain juga. Sejarahnya sudah jelas kok jenderal kita yang dibunuh," kata Ryamizard.

Ryamizard meminta agar semua pihak melupakan masa lalu tersebut. Masyarakat harus fokus membangun bangsa Indonesia semakin maju kedepan, jangan terjebak pada masa lalu.

"Lupakan sajalah, nanti kalau sudah kita minta maaf, nanti mereka minta ganti rugi, gitu aja terus tidak selesai-selesai. Cukup jadikan pelajaran. Yang menjajah wilayah-wilayah Indonesia juga ga minta maaf. Ikhlaskan, kita fokus kedepan," kata Ryamizard.

Lebih lanjut Ryamizard mencontohkan bagaimana sikap seorang anak yang biarpun orang tuanya melakukan kesalahan terhadap dirinya namun tetap tidak menyimpan dendam dan memaafkan. Rasa itu, katanya muncul karena kecintaan anak terhadap orang tuanya.

"Jadi keluarga PKI ini sayang tidak sama Indonesia. Tak perlulah simpan dendam. Harus berfikir jernih, kalau dendam nggak pernah maju-maju, bertambah kompleks masalah kita," demikian Ryamizard. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya