Berita

Bisnis

Pemerintah Perlu Renegosiasi Ulang Jual Beli Pangan

RABU, 19 AGUSTUS 2015 | 16:48 WIB | LAPORAN:

. Pemerintah perlu memikirkan ulang kerja sama perdagangan dalam hal bahan makanan pokok yang terjalin dengan negara lain saat ini dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) agar tidak mengalami kerugian besar.

"Ke depan menghadapi MEA pemerintah perlu renegosiasi ulang seluruh perjanjian internasional tentang pangan. Itu pekerjaan rumah," kata Wakil Ketua Komite II DPD Ahmad Nawardi dalam diskusi bertajuk 'Reshuffle: Solusi Stabilkan Gejolak Harga Pangan' di gedung DPR, Jakarta (Rabu, 19/8).

Menurutnya, selama ini, pemerintah selalu melakukan impor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Akibat menurunnya produksi pangan secara nasional yang disebabkan banyak faktor.


"Menurunnya produksi pangan dalam lima hingga 10 tahun belakangan ini adalah krisis pangan," beber Nawardi.

Terlebih, mekanisme impor yang dilakukan juga tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18/2012 tentang Pangan, di mana salah satunya mengatur cadangan pangan dalam negeri.

"Seluruh undang-undang harus dikaji ulang. Polanya sudah sangat liberal dan tidak menguntungkan petani, pedagang," ujar Nawardi.

Dia menambahkan, kebutuhan akan daging menjadi gelisahan tersendiri bagi masyarakat. Produksi hewani dan protein yang bersumber dari impor semakin meningkat, seperti konsumsi ayam ras naik tajam. Padahal 100 persen sahamnya dikelola asing.

"Tetapi yang terkait kebutuhan masyarakat seperti telur ayam kampung menurun drastis. Padahal, ini yang dibutuhkan rakyat kecil," tegas senator asal Jawa Timur tersebut. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya