Berita

saleh p. daulay

Kesenjangan Semakin Menganga, Pemerintah harus Berdayakan Masyarakat Miskin

SENIN, 17 AGUSTUS 2015 | 15:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah diharapkan bersungguh-sungguh dalam memberdayakan masyarakat miskin di Indonesia. Hal itu dinilai penting mengingat semakin lebarnya kesenjangan di tengah masyarakat.

Sebab, jelas Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, sampai hari ini masih ada puluhan juta rakyat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Target sasaran program perlindungan dan pemberdayaan sosial saja ada 15 juta warga. Itu yang memenuhi syarat dan indikator kemiskinan yang ditetapkan oleh pemerintah. Realitasnya, jumlah orang miskin di Indonesia bisa lebih dari itu," ungkapnya.

Program-program perlindungan dan pemberdayaan sosial yang ada dinilai belum menyentuh seluruh warga miskin. Persebaran program yang ada belum sepenuhnya merata.

Ditambah lagi, program verifikasi dan validasi data kemiskinan belum selesai dilakukan. Hal ini mengindikasikan bahwa program yang dilakukan pemerintah masih meraba karena belum didukung oleh basis data yang benar.

Dalam konteks itu, Saleh meminta meminta pemerintah dalam hal ini kementerian sosial untuk segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar program validasi dan verifikasi data kemiskinan segera dirampungkan. Dengan begitu, sasaran dan target perlindungan dan pemberdayaan sosial menjadi jelas.

"Pada akhirnya, program-program tersebut bisa mengatasi atau setidaknya meminimalisir dampak kemiskinan yang semakin hari semakin terasa," jelas anggota Fraksi PAN ini.

Hal lain yang diperlukan adalah tersusunnya grand design perlindungan dan pemberdayaan sosial. Tujuannya adalah agar seluruh aparatur negara mengerti arah percepatan penanggulangan kemiskinan.

Menurutnya, tentu harus ada target yang ditetapkan. Setidaknya, dalam 15 tahun ke depan, tingkat kemiskinan di Indonesia bisa ditekan sedemikian sampai pada titik terendah

"Momentum HUT RI saya kira tepat dijadikan sebagai titik awal. Memerdekakan warga miskin merupakan tugas penting negara dalam mengisi hari kemerdekaan," demikian legislator dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini.  [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya