Berita

muhammad takdir

33 (Tiga Puluh Tiga)

SENIN, 10 AGUSTUS 2015 | 11:51 WIB | OLEH: MUHAMMAD TAKDIR

PRESIDEN RI, Joko Widodo telah mengajukan usulan nama-nama calon Dubes RI untuk 33 pos Perwakilan RI di luar negeri. Terlepas dari bagaimana dokumen tertanggal 6 Juli 2015 berklasifikasi rahasia bisa bocor ke publik, usulan 33 nama calon Dubes kepada Ketua DPR RI penting segera diproses untuk menjaga terus bergeraknya mesin diplomasi kita.        

Secara analogis, 33 figur terbaik yang menjadi pilihan Presiden Jokowi ibarat 300 ksatria Spartan yang dikirim menghadang invasi tentara Persia. Dengan analogi urusan dan hubungan internasional yang sangat kompleks dalam konteks global serta tuntutan domestik yang juga amat tinggi, 33 calon Dubes kita pastinya juga adalah para petarung".  Sama seperti prajurit Spartan dalam the 300.

Mereka bukan lagi sekadar ambassador extraordinary and plenipotentiary, envoy, hulubalang, soldier, atau dignitary asing. 33 calon ini adalah ksatria petarung yang tak akan berhenti memperjuangkan kepentingan strategis kita. Bukan tanpa alasan saya mengambil tamsil Spartan, sebab kita menghendaki agar kegigihan perjuangan 300 ksatria Spartan dapat menjadi refleksi.


Rodrigo Tavares, dalam salah satu ulasannya di "Foreign Policy Goes Local", Journal Foreign Affairs (2013) menyebut bahwa kini saatnya diplomasi beradaptasi dengan lingkungan baru. Kedutaan Besar bukan lagi satu-satunya pemilik informasi. Tavares bahkan berani bertaruh bahwa kini lebih banyak private intelligence firms, think tank, LSM atau network yang memiliki akses lebih baik terhadap sumber informasi daripada diplomat berpengalaman.

Bagi 33 envoy baru kita, atmosfir diplomasi telah berubah 180 derajat. Dunia diplomasi tak lagi diwarnai interaksi komunitas diplomatik an sich, tetapi juga aktivis lintas negara yang kini disebut paradiplomacy. Mereka bisa berasal dari dunia bisnis, akademik, analis, pekerja, jurnalis, dan siswa sekalipun. Inilah trooper baru yang berdiri di hadapan 33 orang kita. Sebuah geng baru yang bisa menjadi saingan dalam melaksanakan tugas, namun juga dapat dikapitalisasi sebagai mitra kerja (counterpart).  

Untuk selalu relevan, diplomasi mesti dibawa ke kegiatan strategis yang membumi. Pasar, eskpor, investasi, influence, image, dan leverage adalah peta jalan para Dubes. Konstituen domestik hanya melihat keberhasilan mewujudkan direct impact ataupun tangible result pada kehidupan mereka sebagai takaran keberhasilan pelaksanaan tugas para envoy kita. Meminjam istilah Tavares, "ceremonial diplomacy for immediate results!" 

Para calon Dubes baru itu memang masih harus melewati fit and proper test di Komisi 1 DPR-RI. Publik berharap, komitmen dan presentasi para calon Dubes di depan Komisi 1 tidak akan jauh dari kepentingan umum. Hal itu yang akan dipastikan berlaku oleh para Wakil Rakyat. Poin itu pula yang akan diyakinkan oleh ke-33 envoy kita di hadapan panel test.  

Jalan panjang di depan memang tidak mudah bagi 33 calon Dubes RI. Itu sebabnya Presiden Joko Widodo memilih Anda. Tidak sekadar untuk menjadi wakilnya di negara akreditasi. Tetapi sekaligus sebagai "petarung" beliau. Seperti kata William Brandt, diperankan Jeremy Renner dalam Mission Impossible: Rogue Nation, "desperate measures, require extreme measures".

Penulis adalah analis-kolumnis situasi internasional dan domestik. Saat ini sedang menetap di Jenewa. Bisa dihubungi pada akun Twitter @emteaedhir.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya