Berita

jokowi

Harga Daging Meroket, Salah Satu Bukti Jokowi Salah Urus Ekonomi

SENIN, 10 AGUSTUS 2015 | 04:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Desakan agar Joko Widodo dan partai politik pengusungnya segera fokus memperbaiki salah urus ekonomi tak bisa ditawar lagi. Selain terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), akibat salah urus ekonomi tersebut juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha.

"Data resmi yang disajikan BPS itu mengonfirmasi keresahan para pebisnis dalam negeri," jelas Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, dalam pesan singkat yang diterima redaksi Minggu malam (9/8).

"Seperti pernah diungkap sebelumnya, terjadi kelesuan di semua sektor bisnis akibat menurunnya permintaan. Kelesuan itu menyebabkan banyak perusahaan gagal bayar (default). Selain itu, pemutusan hubungan kerja sudah terjadi di berbagai sektor usaha," sambungnya.

Sebelumnya, dia mengungkap data yang dilansir BPS, bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan II-2015 hanya 4,67 persen, melambat dibandingkan triwulan I-2015 yang mencapai 4,72 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi semester I-2015 hanya 4,70 persen. (Baca: Bamsoet: Benahi Ekonomi Salah Urus, Jokowi Jangan Lagi Buat Kegaduhan)

Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini, kegelisahan tak hanya menyelimuti para pebisnis besar. Para pedagang kecil pun tak luput dari ekses ketidakpastian sekarang ini.

Misalnya, komunitas pedagang daging dan sapi potong di Jakarta dan Bandung mengagendakan mogok berjualan selama empat hari. Mereka menuntut adanya upaya maksimal dari pemerintah untuk menurunkan dan menstabilkan harga daging sapi. (Baca: Protes ke Pemerintah, Pedagang Daging se-Jabodetabek Mogok Berjualan)
 
"Tingginya harga daging sapi saat ini disebabkan penurunan kuota impor sapi, dari sebelumnya 287 ribu ekor, menjadi hanya 50 ribu ekor. Kasus ini menjadi contoh lain salah urus ekonomi itu. Produksi lokal belum siap memenuhi permintaan, tapi kuota impor terlanjur diturunkan. Risiko pun harus ditanggung konsumen dan pedagang," tandas anggota Komisi III DPR yang akrab disama Bamsoet ini. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya