Berita

Bupati Purwakarta

Yang Terbaru dari Bupati Purwakarta, SD-SMP harus Disebut Padepokan dan SMA Paguron

SENIN, 10 AGUSTUS 2015 | 00:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL.  Bupati Purwakarta Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terus menumbuhkan dan menghidupkan karakter dan identitas budaya Sunda. Kali ini sebutan untuk sekolah di kabupaten yang berjuluk Kota Sate Maranggi ini akan diganti menjadi Padepokan untuk SD dan SMP dan Paguron untuk SMA.

"Nggak jadi persoalan administrasi kelembagaannya. Tetap SD, SMP atau SMA. Tapi kita di Purwakarta, orang Sunda harus menyebut sekolah dengan Padepokan atau Paguron," ujar Dedi saat membuka pawai Egrang yang diikuti ribuan pelajar di Purwakarta, seperti dikutip dari RMOLJabar Minggu malam.

Kata orang nomor satu di Purwakarta ini, makna yang tersirat dalam penyebutan ini bisa mempengaruhi pikiran orang tentang sekolah yang memang selama ini terkesan formal.

"Padepokan atau Paguron lebih menggambarkan sekolah sebagai sebuah tempat untuk menimba ilmu dengan berbagai tempaan hidup, kedisiplinan dan penyucian diri di dalamnya," tuturnya.

Orang Sunda, tambah Dedi, sejak dulu sudah mengenal paguron (perguruan) atau padepokan sebagai tempat penyucian diri, tempat sakral bagi mereka yang berniat mencari ilmu, baik bela diri atau ilmu agama.

Namun demikian, menurutnya bukan sekedar mengganti sekolah saja. Di dalamnya Dedi mengaku banyak mengadopsi pembelajaran padepokan dan paguron seperti salah satunya masuk kelas lebih pagi. "Agar anak terbiasa bangun pagi yang mengubah pola tidur, makan dan belajarnya," ujar dia.

Warga Purwakarta harus berani melawan kebiasan tersebut. "Karena ke depan kita akan menghadapi perasaingan secara global. Kita akan melawan bangsa Amerika, Eropa, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan negara lainnya," ungkapnya. Kalau tidak dibiasakan, tambah Dedi, masyarakat Purwakarta hanya akan jadi penonton.

"Maka dari itu egrang harus dijadikan filosofis kalau bangsa kita mampu berdiri sendiri secara mandiri dalam arti lain bahwa bangsa kita harus mampu berdiri dengan bangsa sendiri tanpa harus takut melawan bangsa lainnya," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya