Berita

JK: Bangsa Indonesia harus Berterima Kasih atas Pengabdian Panjang Aisyiyah

JUMAT, 07 AGUSTUS 2015 | 19:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wakil Presiden HM Jusuf Kalla memuji kiprah 'Aisyiyah. Pasalnya organisasi otonom perempuan Muhammadiyah tersebut telah berjuang untuk bangsa sejak lama, bahkan sebelum nama Indonesia dicetuskan.

"Waktu yang panjang. Tentu kita seluruh bangsa harus berterima kasih pada pengabdian panjang Aisyiyah," kata JK di sela-sela kunjungan kerjanya di Makassar, Jumat (7/8).

Dalam rentang perjalanan tersebut, telah terjadi banyak perubahan pada perempuan Indonesia akibat pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan semakin banyaknya perempuan terdidik.

JK memberi contoh usaha ayahnya yang 100 persen pegawainya laki-laki. "Sekarang di kantor saya, direktur perempuan, dan pegawai 80 persen perempuan. Semua terbalik-balik karena kemajuan itu sendiri," kata JK, seperti dikutip dari Antara.

Menurut JK, berbagai perubahan yang terjadi itulah yang harus direspons Aisyiyah yang usianya memasuki satu abad pada 2017 Masehi.

Wapres menyebutkan beberapa tantangan Aisyiyah secara umum di masa mendatang, seperti mewujudkan kemajuan secara merata dan adil, peningkatan kualitas mutu dan layanan Aisyiyah di tengah kompetisi yang kuat dan meningkatkan mutu kehidupan khususnya melalui dua sektor penting, yaitu pendidikan dan ekonomi.

"Semangat memajukan ekonomi keluarga, daerah dan bangsa akan menjadi bagian dari semangat Aisyiyah abad kedua," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Aisyiyah baru Siti Noordjannah Djohantini mengaku bersyukur Muktamar Satu Abad Aisyiyah dapat berjalan dengan lancar, menggembirakan dan bermanfaat.

Noordjannah mengutip pesan beberapa peserta yang menyebut muktamar kali ini, seperti umrah karena nyaman dan semua peserta dapat tinggal di hotel.

Dia mengapresiasi kinerja panitia penerima yang telah mempersiapkan muktamar dengan baik. "Mari memulai abad kedua dari kota Makasar, memasuki abad kedua Aisyiyah," kata istri Ketua Umum Muhammadiyah terpilih, Haedar Nashir ini. [zul] 

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya