Berita

din syamsuddin

JK: Din Syamsuddin Cocok Menjadi Menteri Luar Negeri

JUMAT, 07 AGUSTUS 2015 | 17:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Jusuf Kalla  menilai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2010-2015 Din Syamsuddin cocok menjadi Menteri Luar Negeri.

Hal itu disampaikan secara bergurau ketika menutup Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Satu Abad Asiyiyah di kampus Universitas Muhammadiyah, Makassar, Jumat (7/8).

"Kalau ketemu dengan pimpinan Muhammadiyah dalam berbagai kegiatan saya sering bertanya kemana Din Syamsuddin, pimpinan Muhammadiyah yang saya tanya selalu mengatakan Din sedang berada di luar negeri, baik di Moskow, Praha, Berlin, dan lainnya," kata Jusuf Kalla (JK), seperti dilansir Antara.

Penutupan Muktamar Muhammadiyah dihadiri antara lain, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Oesman sapta, dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi.

Menurut JK, dari jawaban-jawaban pimpinan Muhammadiyah, ternyata Din Syamsuddin lebih banyak berada di luar negeri.

"Tampaknya Din cocok jadi Menteri Luar Negeri. Masih ada waktulah," kata JK yang langsung disambut teriakan dan tepuk tangan meriah dari para muktamirin dan muktamirat yang hadir.

Realitasnya, Muhammadiyah pada era kepemimpinan Din Syamsuddin berkembang pesat di luar negeri. Menurut Din Syamsuddin, pada kesempatan sebelumnya, Muhammadiyah sudah berkembang di 15 negara di dunia.

Pada Muktamar ke-47 di Makassar ada perwakilan dari 12 negara yang membuat perjanjian kerjasama yang telah terbentuk pengurus cabang istimewa Muhammadiyah (PCIM) untuk pengembangan Muhammadiyah lebih luas di luar negeri.

Perwakilan dari 12 negara itu meliputi, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Mauritius, dan Timor Leste. Kemudian, empat negara lainnya adalah, Italia, Jepang, Belanda, dan Belgia. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya