Berita

din saat pemilihan pp muhammadiyah

KPU Bisa Contoh Model Penghitungan Suara yang Dilakukan Muhammadiyah

JUMAT, 07 AGUSTUS 2015 | 15:53 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Proses perhitungan suara calon pimpinan Muhammadiyah dalam Muktamar ke-47 di Makassar berlangsung lancar dan cepat. Karena memang model penghitungannya melalui sistem komputerisasi.

"Penghitungan suara pada pemilihan calon pimpinan Muhammadiyah berjalan baik dan prosesnya melalui IT," kata Din Syamsuddin dalam pidato pada serah terima jabatan PP Muhammadiyah periode 2010-2015 kepada PP Muhammadiyah periode 2015-2020 di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (7/8).

Dia mengatakan, pada awalnya ada kader Muhammadiyah yang mengusulkan agar Panitia Pemilihan menggunakan cara penghitungan yang dilakukan pada pemilihan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Namun setelah dipelajari lebih lanjut, cara penghitungan suara pada PWM Jawa Timur tersebut ada kelemahannya yakni tanda pengenal pemilihnya dapat diketahui.

Makanya, Muktamar Muhammadiyah ke-47, Panitia Pemilihan menggunakan sistem penghitungan sendiri dengan sistem IT yang terbukti berjalan cepat dan lancar. "KPU bisa belajar atau bisa menggunakan sistem penghitungan suara yang dilakukan Muhammadiyah," katanya, seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pemilihan Muktamar Muhammadiyah ke-47, Dahlan Rais menjelaskan, pada muktambar dipilih 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari sebanyak 39 anggota tetap Muhammadiyah. Mereka dipilih oleh 2.389 muktamirin dari sebanyak 2.568 muktamirin pemilik suara.

Berdasarkan tata tertib Muktamar, setiap muktamirin yang menggunakan hak suaranya memilih 13 nama dari 39 nama anggota Muhammadiyah yang tercantum dalam kertas suara berdasarkan susunan alpabetis, sehingga seluruhnya ada sebanyak 31. 057 entri data.

Penghitungan suara tersebut menggunakan 15 unit komputer dan menyelesaikan penghitungan dalam waktu sekitar 140 menit. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya