Berita

foto:net

PILKADA TANGSEL

Penolakan Harganas di Tangsel Bermuatan Politis dan Melecehkan Negara

KAMIS, 06 AGUSTUS 2015 | 00:53 WIB | LAPORAN:

. Jelang Pilkada serentak 2015, suhu politik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Provinsi Banten mulai memanas. Hal ini diduga terkait dengan majunya calon petahana Airin Rachmi Diany-Benyamin yang diusung Golkar, PKS, NasDem, PAN, PKB dan PPP untuk ikut dalam Piwalkot Tangsel, 9 Desember mendatang sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel periode 2016-2021.

Alih-alih dengan memanfaatkan momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-22 tahun 2015 yang puncak peringatannya dilaksanakan di Kota Tangsel, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Anti Kepalsuan (GERTAK) menyerang Airin Rachmi Diany, calon Walikota pertahana dengan sebuah spanduk yang bertuliskan "Tolak Harganas, Inikah Keluarga Teladan Indonesia?".

Menurut Presidium Jaringan Relawan Demokrasi (JARED) A Prianto, spanduk yang disebarluaskan GERTAK di beberapa sudut Kota Tangsel itu tidak etis, tendensius dan penuh muatan politik.

"Spanduk GERTAK itu sangat tendensius, tidak etis, dan penuh muatan politik, karena secara tiba-tiba spanduk-spanduk itu dipasang di beberapa tempat di Kota Tangsel, isinya penolakan terhadap Harganas XXII. Selain itu GERTAK juga menghimbau Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan pelaksanaan Harganas di Kota Tangsel, jelas ini tak bisa didiamkan, aparat hukum harus cepat bertindak," ucap Prianto, Kamis (6/8)

Spanduk yang disebarluaskan GERTAK ini kontan mendapat sorotan dan kecaman keras dari berbagai kalangan masyarakat, pasalnya isi spanduk tersebut dinilai memojokkan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, apalagi ikut diberitakan di beberapa media dengan mengatasnamakan masyarakat Tangsel.

"Apa yang dilakukan GERTAK ini menyayat hati masyarakat Tangsel, spanduk ini dapat menimbulkan gesekan dan permasalahan baru di masyrakat, pesan yang ada di spanduk tersebut juga mengandung unsur penghinaan, ini bisa dikategorikan sebagai bentuk penistaan terhadap salah satu pasangan calon, di sisi lain penolakan terhadap Harganas dapat dikategorikan sebagai bentuk pelecehan terhadap negara, karena Harganas merupakan agenda tahunan yang menjadi hajatan negara," kata Prianto.

Apalagi, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi pelaksanaan Harganas di Tangsel yang baru saja usai pada Sabtu (1/8) kemarin secara otomatis telah ikut meningkatkan roda perekonomian Kota Tangsel.

Seandainya memang ada penolakan, kata Prianto kenapa penolakan tersebut dilakukan saat acara puncak perayaan Harganas, bukan sejak awal sebelum acara tersebut digelar. Acara Harganas ini telah dipersiapkan sejak lama, panitianya pun tidak hanya Pemkot Tangsel, kepanitiaan Harganas itu terdiri dari panitia pusat, provinsi, dan Kota Tangsel.

"Atas dasar itu, JARED menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Tangsel untuk tidak terpengaruh dengan spanduk yang dipasang dari orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab tersebut," demikian Prianto. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya