Berita

jokowi saat menerima din di istana beberapa saat lalu

Din Syamsuddin: Alhamdullilah, Bapak Presiden dan Ibu Negara akan Hadir

SENIN, 03 AGUSTUS 2015 | 00:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo akan membuka Muktamar Ke-47 Muhammadiyah yang dipusatkan di lapangan Karebosi Makassar, Sulsel, Senin (3/8).

Kepastian kedatangan RI 1 tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin usai menutup Sidang Tanwir yakni kegiatan pendahuluan Muktamar Muhamamdiyah di kampus Universitas Muhammadiyah, Makassar, Minggu (2/8).

"Alhamdullilah, Bapak Presiden dan Ibu Negara akan hadir. Saya tadi sudah memastikan ke Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Staf Kepresidenan," kata Din Syamsuddin, seperti dilansir Antara.

Din menjelaskan, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dijadwalkan tiba di Makassar Minggu sore.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka Muktamar Ke-47 Muhammadiyah serta Muktamar Satu Abad Aisiyah, di lokasi yang sama, di Makassar. Menurut Din, saat konfirmasi itu, ada staf dari Istana Presiden yang menanyakan soal pakaian yang akan dikenakan Presiden.

"Sebelumnya, saya usulkan agar Presiden mengenakan pakaian adat daerah, tapi kemudian diputuskan oleh panitia agar menggunakan jas plus peci," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Din juga mengingatkan kepada seluruh peserta Muktamar Ke-47 Muhammadiyah untuk saling menjaga agar pelaksanaan muktamar berlangsung kondusif.

"Saat ini masyarakat internasional tengah menyoroti kegiatan muktamar besar yang diselenggarakan dua ormas Islam di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, karena itu kita harus dapat menjaga kondisi yang kondusif," ujarnya.

Menurut Din, jika sampai terjadi kondisi yang tidak diharapkan, maka akan mencederai Muhammadiyah sekaligus upaya dakwah Islam.

Muktamar Ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisiyah diselenggarakan di Makassar pada 3-7 Agustus 2015. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya