Berita

saleh partaonan daulay/net

Saleh Daulay Pastikan Muktamar Muhammadiyah Bersih dari Intervensi Parpol

MINGGU, 02 AGUSTUS 2015 | 14:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Muktamar Muhammadiyah dipastikan bersih dari intervensi partai politik. Sistem pemilihan dan kedewasaan Muhammadiyah dalam berdemokrasi sudah teruji. Itulah salah satu kunci mengapa muktamirin selalu kelihatan riang dan gembira serta jauh dari kasak-kusuk.

"Di Muhammadiyah ini aneh. Justru yang kelihatan kasak-kusuk dan ambisius akan ditinggalkan. Kelahiran tokoh dan pemimpin Muhammadiyah selalu natural. Tidak ada pemimpin karbitan yang tiba-tiba muncul begitu saja," kata Anggota Panlih Muktamar Muhammadiyah ke-47, Saleh Partaonan Daulay kepada redaksi, Minggu (2/8).

Selain itu, sistem dan mekanisme pemilihan berjenjang dan panjang juga menyebabkan sulitnya intervensi. Sebelum muktamar, sistem dan mekanisme pemilihan telah dibicarakan pada sidang tanwir satu tahun sebelum muktamar. Jika ada yang perlu disempurnakan, dibicarakan pada sidang tanwir itu. Pada saat peserta datang ke arena muktamar, biasanya tidak ada lagi yang mempersoalkan. Mulai dari pengusulan calon, pemilihan bakal calon, sampai pemilihan formatur di muktamar sudah diatur sebelumnya. Karena itu, persaingan yang terjadi biasanya selalu berjalan dengan santun. Prinsip berlomba dalam kebaikan menjadi dasar dalam persaingan.

"Karena itu, tidak ada black campaign. Kalaupun ada yang coba-coba, biasanya tidak akan didengar. Apalagi, muktamirin sudah mengenal rekam jejak masing-masing kandidat," sebut Saleh yang juga mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Selain itu, muktamar Muhammadiyah memilih 13 orang calon formatur. Dengan memilih formatur, sulit bagi siapa pun untuk ikut campur. Dengan peserta yang mencapai 2500 orang, tentu sangat sulit untuk mengarahkan para pemilih kepada kandidat tertentu.

"Kadang-kadang formatur 13 juga heran mengapa suaranya lebih banyak dari yang lain. Itu menandakan kalau sebelum pemilihan mereka tidak pernah menghitung dan mereka-reka berapa suara yang akan diperoleh," demikian Saleh. [rus]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya