Direktorat jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa terjadi pada Agustus, September, atau Oktober mendatang.
Prediksi kenaikan disampaikan direktur Jenderal Migas IGN Wiratmadja melalui laman resmi ditjen Migas. Menurut Wirat, jika naik pada Agustus, harga Premium diperkirakan mencapai Rp 8.000-8.200 per liter. sedangkan harga solar belum naik karena gejolak di pasar dunia tidak signifkan.
Perhitungan harga Premium Rp 8.600 per liter berasal dari direktorat terhadap harga minyak dunia selama enam bulan terakhir. Perhitungan juga berdasarkan asumsi kurs seharga Rp 12.989 per dolar AS.
Menyikapi hal itu, Menko Perekonomian sofyan djalil memastikan tidak ada perubahan harga BBM sampai akhir Agustus 2015.
Berikut kutipan selengkapnya:
Anda yakin harga BBM tidak naik pada Agustus?Ya, rasanya nggak ada perubahan harga sampai akhir Agustus.
Bukankah seharusnya ada evaluasi harga BBM?Berdasarkan prinsip saya, seharusnya akan ada evaluasi harga BBM berdasarkan harga keekonomian. Namun, beberapa waktu lalu, Pertamina sempat memberikan harga di bawah keekonomian.
Jadi?Kami juga perlu menunggu konfrmasi terlebih dahulu oleh pihak Pertamina dan juga Menteri ESDM. sebab, harga BBM sepenuhnya berada pada kewenangan keduanya. di tempat lain terjadi penurunan crude. Tapi kan ada kekurangan. Artinya kita nggak mematok harga pasar sesungguhnya.
Jadi tidak naik ya?Untuk akhir Agustus diperkirakan tak ada perubahan harga BBM. kalaupun ada evaluasi pada Agustus nanti cuma statement saja, bahwa tidak ada penurunan atau kenaikan.
O ya, kerugian Rp 12 triliun yang dialami PT Pertamina, bagaimana?Itu karena pada saat harga minyak tengah naik, harga BBM sempat ditahan untuk tidak naik. Maka Pertamina perlu diberikan kompensasi yakni saat minyak dunia turun, harga tidak ikut turun atau berubah.
Bagaimana cadangan beras? Untuk cadangan beras masih aman hingga Oktober 2015. Jika cadangan beras tidak lagi mencukupi, impor pun bisa dilakukan. kami lihat sampai Agustus-September ini, berapa pengumpulan beras oleh Bulog (Badan Urusan Logistik). kalau bisa beli beras dalam negeri, kami beli.
Kami telah memprediksi tidak akan terjadi musim panen pada akhir tahun ini. ***