Dalam empat hari terakhir terjadi enam kali gempa melanda Tanah Air. Pertama, gempa 5,7 skala richter di Samudera Hindia kedalaman 10 kilometer, berada di 111 km tenggara Ciamis Jawa Barat, Sabtu (25/7) dini hari.
Kedua, gempa berkekuatan 4 skala richter menggoyang barat daya wilayah pesisir Sumatera Barat, Sabtu (25/7) sekitar puÂkul 20.17 WIB. Lokasinya pada koordinat 0,35 Lintang Selatan dan 100,43 Bujur Timur.
Ketiga, gempa berkekuatan 5,2 skala richter menggetarÂkan wilayah Papua, Minggu (26/7) dini hari. Gempa tersebut berkedalaman 10 kilometer yang berpusat di 89 kilometer Tenggara Sarmi-Papua.
Keempat, gempa mengguncang Malang, Jawa Timur. Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Jawa Timur, Minggu (26/7) pukul 14.05 WIB. Gempa berkekuatan 5,9 skala richter itu berkedalaman 56 kilometer di 150 kilometer selatan Malang.
Kelima, gempa berkekuatan 5 skala richter mengguncang Nias, Sumatera Utara, Senin (27/7) pukul 06.55 WIB. Gempa berpusat di 115 kilometer barat daya Nias Barat dengan kedalaÂman 71 kilometer.
Keenam, gempa kuat dengan berskala 7,2 skala richter (SR) mengguncang Mamberamo Raya, Papua, Selasa (28/7) pukul 04:41 WIT. Pusat gempa di 75 kiÂlometer Tenggara Mamberamo Raya. Pusat gempa di darat pada kedalaman 49 kilometer.
Kenapa secara berturut-turut terjadi gempa di Tanah Air? Apakah ada gempa susulan yang berpotensi tsunami? Simak wawancara
Rakyat Merdeka denÂgan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya berikut ini:
Apa ada gempa susulan di enam lokasi gempa itu?Kalau gempa susulan itu biÂasanya terjadi pada saat-saat setÂelah gempa itu. Biasanya gempa susulan itu semakin kecil. Nah gempa-gempa itu tidak diikuti dengan gempa berikutnya.
Apa itu artinya?Artinya, karakteristik gempa-gempa itu memang terjadi pada posisi tersebut dan tidak ada gempa susulan. Biasanya gempa susulan terjadi di sekitar lokasi gempa sebelumnya, skalanya semakin kecil.
Pusat gempa di laut, ini bagaimana?Memang gempa tersebut berÂpusat di laut, sehingga tidak berdampak banyak ke wilayah lainnya.
Kenapa gempa terjadi berÂturut-turut?Begini, wilayah Indonesia itu pada umumnya kan memang daerah gempa. Makanya kami bisa menginformasikan kejadian gempa itu dalam waktu lima menit.
Bagaimana antisipasi masyarakat bila gempa berpoÂtensi tsunami?Masyarakat perlu waspada saja, terutama untuk gempa yang besar. Kalau itu berpotensi tsuÂnami, tentu masyarakat diberiÂkan informasi dalam waktu kurang dari lima menit.
Intinya, masyarakat perlu waspada selalu karena wilayah Indonesia memang rawan gempa. Perlu diketahui, sebetulnya banÂyak sekali gempa di Indonesia, hanya saja tidak terasa.
Dari mana Anda tahu banyak gempa tapi tidak terasa?BMKG itu kan melakukan monitor setiap saat. Terutama gempa-gempa yang di bawah 4 skala richter. Itu biasanya tak terasa. Getarannya nggak kuat, seperti lewat truk saja getaranÂnya.
O ya, bagaimana mengenai Elnino?Kami memprediksi ada tenÂdensi penguatan intensitasnya, sehingga ada kemungkinan kemarau akan lebih panjang. Artinya, awal musim hujannya menjadi terlambat. Yang biasanya Oktober atau November, nanti bisa menjadi November atau Desember. ***