Berita

Budi Arie Setiadi/net

Politik

Budi Arie: Masuknya Gerbong Penghina Presiden Menyakitkan Para Loyalis

SENIN, 27 JULI 2015 | 12:46 WIB | LAPORAN:

. Beredarnya isu di sosial media, duduknya mantan atasan pemimpin redaksi Obor Rakyat dalam posisi strategis di pemerintah menuai kecaman PDI Perjuangan dan relawan-relawan  pendukung Jokowi.             

"Bangsa ini memang bukan milik satu kelompok atau golongan. Siapa pun anak bangsa berhak dan punya tanggung jawab memberi sumbangsih bagi kemajuan republik. Tapi bila ada pihak-pihak yang sebelumnya menebar fitnah dan menolak Nawa Cita masuk dalam pemerintahan Jokowi, maka di pertanyakan, bagaimana mungkin yang bersangkutan bekerja sepenuh hati? Ada agenda apa di balik semua ini? Dan siapa yang bertanggung jawab meloloskannya?" Kata Ketua Umum Pro Jokowi (Projo)  Budi Arie Setiadi kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/6).

Budi mengaku mendapat pertanyaan dari seluruh Indonesia, terkait banyaknya  figur-figur yang membenci Presiden Jokowi malah dimasukkan di barisan pemerintah. Apakah mereka tidak menyabot dan menggagalkan program pemerintah? Siapa yang bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut.

"Banyak teman-teman para loyalis Jokowi geram dan keberatan," tandasnya. Apalagi, para relawan mengindikasikan mereka adalah pihak-pihak yang berusaha membangun opini negatif masuknya para relawan sebagai komisaris dan jabatan publik lainnya. "Para loyalis Jokowi sudah menyadari bahwa pemerintahan hanya bisa berjalan dengan baik, bila dibersihkan dari anasir-anasir lama. Kami juga sudah mengidentifikasi siapa-siapa, baik di BUMN atau lembaga pemerintahan yang main dua kaki," pungkasnya. [rus]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya