Berita

fadli zon/net

Fadli Zon: Kaum Intelektual Jangan Melacurkan Diri pada Kekuasaan

SABTU, 25 JULI 2015 | 08:32 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Sayang, di tengah usia demokrasi yang kian bertambah, sikap kritis dari kaum intelektual malah berkurang. Bahkan, ada kecenderungan kaum intelektual bukan lagi menjadi pengkritik dan penjaga moral, namun malah justru menjadi bagian dari kekuasaan.

"Bahkan mencari kekuasaan melalui political process atau kontes komentar yang menjustifikasi pemerintah," kata cendekiawan Fadli Zon kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 24/7).

Fadli Zon, yang kini menjadi Wakil Ketua DPR, pun melihat ada fenomena, karena terlalu dekat dengan penguasa, maka kaum intelektual yang awalnya kritis justru malah menjadi sekadar pemberi stempel.


"Jangan sampai intelektual melacurkan dirinya kepada kekuasaan. Atau hanya menjadi kelompok yang menyusun strategi demi langgengnya penguasa dan lupa tanggung jawabnya terhadap bangsa," lanjut Fadli Zon.

Fadli Zon pun mengingatkan tesis pemikir Perancis Julien Benda dalam bukunya The Betrayal of the Intellectuals, atau Penghianatan Kaum Intelektual. Dalam pandangan Julien Benda, intelektual, dalam memainkan peranannya, tidak mesti bersentuhan dengan penguasa. Sebab, semakin dekat dengan penguasa, kaum intelektual akan mengalami stagnasi, dan bahkan lumpuh.

Fadli yakin, kaum intelektual memegang peranan penting dalam pembangunan politik sebuah bangsa sebagai penyeru kebenaran dan penjaga moral. Fadli juga yakin, saat ini masih ada ntelektual yang kritis. Dan ia yakin, intelektual kritis ini tetap berkontribusi bagi masyarakat dan negara melalui ilmu dan kebajikan yang dimiliki, meski tidak dekat dengan penguasa.

"Mengutip Gramsci, kelompok intelektual seperti inilah yang disebut intelektual organik, ilmunya diabdikan untuk negara. Bukan kelompok intelektual mekanik yang hanya menjadi instrumen sekrup penguasa," demikian Fadli Zon. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya