Berita

foto:net

Jalan Tol dan Jalan Raya Umum Sama-sama Mecet, Bedanya di Tol Bayar

KAMIS, 23 JULI 2015 | 08:46 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Indonesia Traffic Watch (ITW) menilai kemacetan tetap menjadi momok manakutkan bagi masyarakat yang mudik Lebaran. Bahkan kemacetan pada musim mudik 2015 ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apalagi kemacetan parah terjadi di hampir semua pintu masuk dan keluar jalan tol.

"Sesungguhnya harapan masyarakat yang mudik sangat sederhana, bisa pulang ke kampung halaman dengan aman dan lancar, hanya itu saja. Sayangnya, pemerintah belum bisa mewujudkannya," kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan kepada redaksi, Kamis (23/7).

Anehnya, kata Edison, justru kemacetan hebat  terjadi saat memasuki pintu masuk dan keluar jalan Tol. Padahal, jalan tol seharusnya menjadi alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas pada musim mudik Lebaran 2015. "Di semua pintu masuk dan keluar jalan tol terjadi kemacetan yang luar biasa," ujarnya.

Dijelaskan, pada musim mudik sebelumnya kemacetan terjadi di ruas jalan Pantura, kini berpindah ke ruas jalan tol termasuk  Tol Cipali yang baru saja dioperasikan.

Menurut Edison, pada H-2 menjelang hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah, kemacetan terjadi di Tol Cipali. Kendaraan sudah mengular hingga 8 Km saat menjelang pintu keluar Tol Palimanan. Kejadian serupa juga terjadi menjelang pintu masuk Tol Cikopo. Kendaraan pemudik yang hendak masuk ke jalan tol sepanjang 116,75 Km itu harus lebih dulu merayap hingga 5 Km.
 
"Mau masuk ke Tol Cipali harus antre hingga lima kilometer. Anehnya tidak ada upaya pengelola untuk mencairkan kemacetan saat menjelang pintu masuk dan keluar," ujar Edison.
 
Kemacetan hebat juga terjadi menjelang pintu masuk tol Pejagan-Kanci, yang berada di daerah Brebes, Jawa Tengah. Tidak hanya menjelang pintu masuk, kemacetan juga terjadi dari arah sebaliknya. Begitu juga pintu masuk dan keluar jalan tol menuju Bandung, Jawa Barat.

Dikatakan, suasana mudik melalui ruas Tol Cipali yang masih melintasi hutan semakin mengkhawatirkan, akibat masih banyak hewan liar yang menyeberang di ruas jalan tol tersebut. Sementara pengelola jalan Tol Cipali hanya menggunakan patok tiang untuk mengaitkan kawat berduri sebagai pembatas luar jalan tol. Sehingga mudah ditembus hewan-hewan liar yang tentu sangat membahayakan pengendara.

ITW mencatat dari 56 kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Cipali, sembilan diantaranya karena menabrak dan menghindar hewan yang sedang melintas. Potensi lainnya penyebab kecelakaan adalah masih minimnya penerangan di sepanjang ruas jalan Tol Cipali. "Pihak pengelola harus segera menyiapkan sarana prasarana yang layak untuk jalan tol," kata Edison.

Edison menyarankan, pengelola jalan tol seharusnya tidak lagi menggunakan sistem pembayaran dengan uang tunai. Sebab, akan menimbulkan kemacetan akibat antre yang cukup panjang. Sebaiknya, pembayaran untuk masuk ruas tol sudah harus menggunakan transponder yang terkait dengan rekening pemilik mobil. Alat transponder yang dipasang pada kaca depan setiap kendaraan, mencatat kemudian secara otomatis rekening langsung di debit untuk setiap  penggunaan jalan tol.

"Tidak lagi setiap kendaraan bisa masuk tol hanya dengan membayar tunai di pintu masuk. Kalau sistem itu terus digunakan, maka tidak ada bedanya, kemacetan juga terjadi di ruas tol. Yang membedakan hanya kalau lewat tol bayar, macet tetap sama dengan jalan raya umum," demikian Edison. [rus]

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya