Berita

TB Hasanuddin/net

TB Hasanuddin: Kasus Tolikara Harus Diselesaikan Secara Komprehensif!

SELASA, 21 JULI 2015 | 09:15 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Penyelesaian kasus di Tolikara Papua tidak cukup diselesaikan secara parsial, dan apa lagi dengan melakukan pendekatan hukum semata.

"Kasus di Papua itu sudah cukup panjang dan harus diselesaikan melalui pendekatan komprehensif," tegas anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 21/7).

Menurut TB Hasanuddin, ada empat masalah besar di Papua. Pertama, adanya perbedaan persepsi soal integrasinya Papua ke dalam NKRI. Kedua, adanya masalah diskrimimasi dan marginalisasi penduduk asli Papua. Ketiga, masalah traumatis akibat operasi militer yang berlarut-larut. Keempat, tidak jalannya otonomi khusus.


"Sehingga penyelesaiannya harus berangkat dari persoalan ini, dan dituntaskan secara total. Juga bukan penyelesaian yang berangkat dari tempat kejadian perkara (TKP)," kata TB Hasanuddin.

TB Hasanuddin juga menyoroti kehadiran pejabat negara ke Papua, yang datang silih berganti dan beturut-turut. Misalnya, pada hari Sabtu lalu datang Kapolri, lalu hari Minggu ada utusan Kementerian Agama, Senin ada Menteri Sosial dan Selasa ini Menteri Dalam Negeri. Hal ini menunjukkan ada pemahaman yang berbeda-beda antara kementerian masing-masing, serta tidak ada koordinasi antar kementerian.

"Selain itu, kedatangan mereka secara parsial ini merepotkan dearah dan membuat rakyat bosan. Karena itu, sebaiknya ditangani secara total dan serius oleh sebuah tim yang lebih besar," tegas TB Hasanuddin.

Hal lain yang tak kalah penting, lanjut TB Hasanuddin, dalam menyelesaikan persoalan ini harus melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama setempat, serta tokoh adat, kepala suku dan lain-lain. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya