Berita

Nusantara

TRAGEDI TOLIKARA

Legislator PKS: Awas, Potensi Perang Proxy!

MINGGU, 19 JULI 2015 | 12:58 WIB | LAPORAN:

Pemerintah harus mewaspadai kemungkinan terjadinya potensi perang proxy (proxy war) pasca kerusuhan di Tolikara, Papua, yang berbuntut pembakaran rumah ibadah pada Jumat (17/7) lalu.

Menurut anggota legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Sukamta, di Papua, potensi konflik berkelindan antara suku, marga, budaya, ekonomi dan politik.

"Semua menjadi satu, hybrid. Bisa jadi ada pihak-pihak tertentu yang mengambil manfaat dari situasi ini untuk memecah belah bangsa," ujarnya di Jakarta, Minggu (19/7)


Sebab itulah, masih menurut Sukamta, pemerintah perlu mengambil kebijakan yang komprehensif dan tidak reaktif. Selain itu, sekretaris Fraksi PKS DPR tersebut juga meminta pemerintah memperhatikan kompleksitas kondisi Papua secara cermat dan serius.

"Jangan malah malah mengeluarkan statement yang justru menyebabkan konflik semakin menjadi," tutur doktor lulusan Birmingham University, Inggris, ini.

Sukamta menjelaskan bahwa sebetulnya secara umum warga di sana sudah hidup dalam bingkai perdamaian dan toleransi antarumat beragama. Meskipun begitu, perang antarsuku memang menjadi budaya. Dan resolusi damai biasanya dilakukan dengan pesta bakar batu antarsuku yang berkonflik. Di sana juga, lanjut dia, sepertinya ada kecemburuan sosial. Belum lagi soal politik yang dinamis. Juga soal ancaman separatisme yang didalangi OPM baik dari dalam maupun luar negeri.

"Semuanya menjadi permasalahan yang harus ditangani dalam bentuk kebijakan pemerintah," sambungnya.

Ia melihat, sebelumnya, pemerintahan Presiden Jokowi mengambil beberapa kebijakan terkait Papua ini yang sedikit banyak mempengaruhi dinamika politik di Papua. Seperti polemik Rancangan UU Otsus Plus, kebijakan pelonggaran izin terhadap pers asing masuk ke Papua, termasuk kebijakan pemberian Grasi kepada tahanan-tahanan OPM.

"Sedikit banyak hal-hal tersebut memengaruhi dinamika politik di Papua," nilai Sukamta.

Mantan Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini berharap, kasus Tolikara jangan sampai memunculkan kembali konflik antara aparat keamanan dengan warga sipil.

"Jangan sampai ada yang memancing di air keruh dalam kasus ini, baik dari asing maupun dalam negeri. Jangan sampai kasus ini mempermulus jalan separatisme," Sukamta mengingatkan.

Selain itu, tuturnya, ia mendorong pemerintah dengan aparat keamanannya segera mengambil tindakan penegakan hukum.

"Segera usut tuntas siapa aktor-aktor dan dalang insiden Tolikara, lalu proses secara hukum agar memberi efek jera. Saya kira ini cara efektif meredam kemungkinan Perang Proxy," pungkas Sukamta.[wid]
 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya