"Sorry for the inconvenience. This area is under service." Pemberitahuan dalam bahasa Inggris itu dipasang di tiang besi yang menutup lorong toilet di lantai dasar Mal Alam Sutera, Kota Tangerang. Dua tali merah juga dibentangkan agar lorong tak dimasuki.
Seorang satpam ditempatkan di depan lorong untuk menghalau orang yang mau buang hajat di toilet di sudut barat ini. "Kalau mau ke toilet di tempat lain saja," kata satpam bernama Heri itu.
Kamis (9/7), sekitar pukul 12.30, terjadi ledakan di dalam toilet pria. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka. Pihak Kepolisian masih menyelidiki ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan ini. Pascaledakan, lorong menuju toilet itu ditutup.
Heri mengaku sedang tidak bertugas saat ledakan terjadi. Ia diberitahu rekannya yang tengah bertugas pada saat kejaÂdian bahwa ledakan tidak besar. Kerusakan di dalam toilet juga tak berat. Hanya menghancurkan pembatas bilik toilet berbahan kaca tebal, dan tutup sebuah closet duduk.
Sekalipun ledakannya kecil, sejumlah pengunjung yang sanÂtap siang di restoran Gula Merah panik. Mereka bergegas meningÂgalkan tempat itu. Restoran Gula Merah yang menyajikan maÂkanan khas Indonesia itu tepat berada di samping lorong.
Pengamanan di mal yang berdiri di atas lahan seluas 7,8 hektar ini terlihat biasa saja pascaledakan. Pemeriksaan perÂtama kali dilakukan di luar. Hanya ditujukan kepada mobil. Sementara pengunjung yang berjalan kaki tak diperiksa.
Pemeriksaan terhadap setiap pengunjung baru dilakukan di pintu kaca menuju lobby. Barang bawaan pengunjung dipindai dengan metal detektor gengÂgam. Lorong menuju toilet yang dibom hanya berjarak delapan meter dari lobby barat.
Memasuki area dalam mal tidak terlalu ramai. Bukan hanya sepi pengunjung setelah ledakan. Namun lantaran mal ini sangat luas. Tercatat sebagai mal terluas di Indonesia.
Berkeliling area mal, terlihat banyak satpam berseragam saÂfari berjaga-jaga. Ada yang paÂtrol di mal berlantai tiga itu. Ada juga yang berdiri di sudut-sudut. Mereka dilengkapi handy talky untuk saling berkomunikasi.
Di basement, tepatnya akses masuk area parkir motor menuju mal juga dijaga petugas keamanÂan. Seluruh barang bawaan pengunjung, maupun pegawai wajib diperiksa.
Hendro, petugas jaga di baseÂment itu menjelaskan prosedur pemeriksaan ini bukan karena ada bom saja. Tapi sudah diÂlakukan sejak mal ini beroperasi pada akhir 2012 lalu. "Dari dulu kita rutin lakukan pemeriksaan," kata Hendro sembari membuka tas bawaan pengunjung dan meÂmeriksanya.
Mengenai banyak petugas keamanan yang berkeliaran, Hendro menjelaskan karena areal mal sangat luas. Setiap hari, lebih dari 20 orang petugas keamanan berjaga di area dalam maupun luar. Penjagaan dilakuÂkan full 24 jam meskipun pusat perbelanjaan ini hanya beropÂerasi saat pagi hingga malam hari. Petugas dibagi menjadi dua shift. Untuk malam hari, dilakukan petugas piket.
Corporate Communications Division Head Mal Alam Sutera, Angelika Susanti menyatakan, pihaknya sudah menerapkan prosedur yang ketat terhadap setiap pengunjung. Pengamanan dilakukan tiga lapis, yakni dari lokasi parkir motor, pintu masuk pengunjung yang menggunakan mobil, hingga bagian dalam mal.
Para petugas keamanan dilengÂkapi dengan alat deteksi logam untuk memeriksa barang bawaan pengunjung. "Sekarang pengaÂmanannya lebih ditingkatkan," ketika dihubungi wartawan.
Sedangkan yang toilet yang menjadi lokasi ledakan bom ditutup untuk keperluan penyeÂlidikan polisi. Pengelola mal juga menaruh penghalang di beÂlakang pintu toilet agar orang tak bisa masuk. "Pintunya dikunci dan diborgol. Kami juga taruh penghalang di belakang pintu," ujar Angelika
Kapolres Metro Tangerang Kota, Komisaris Besar Agus Pranoto mengatakan, benda yang diduga bom disimpan pelaku di dalam closet toilet pria. "Agar tak diketahui hingga akhirnya meledak," ujar Agus.
Bom meledak saat di toilet kosong. Hingga tak ada korban daÂlam kejadian tersebut. Akibat ledaÂkan tersebut, dua ruangan toilet mengalami kerusakan parah karena terbuat dari kaca dan tak kuat menahan ledakan. "Kerusakan hanya pada bagian dua ruangan toilet tersebut dan tutup closet terlepas. Kondisi ruangan lainnya tak rusak," tegasnya.
Anggota Gegana Brimob, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), dan Inafis Mabes Polri diturunkan untuk meÂnyelidikan ledakan ini. Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengungkapÂkan, penyidik telah menemukan beberapa alat bukti. Namun, rinciannya tidak bisa diutarakan ke publik dengan alasan kepentÂingan penyelidikan. "Barang bukti itu sedang diperiksa dan diteliti," ujarnya.
Iqbal enggan merinci mengenai kemungkinan insiden ledakan itu dilakukan kelompok terorisme. Menurutnya, semua dugaan bisa terjadi. Namun kesimpulan akan diputuskan setelah penyidik merampungkan penyelidikan.
Pengunjung Restoran Merosot Hingga 50 PersenSanti, pramusaji Gula Merah, Mal Alam Sutera, Tangerang, terlihat berdiri menunggu penÂgunjung di depan restoran sambil menggenggam buku menu. Di belakangnya terlihat belasan meja makan kosong.
Pascaledakan di toilet pria, jumlah pengunjung restoran merosot tajam. "Tadinya lumaÂyan puluhan, sekarang belasan. Merosot sekitar 50 persen," ujar Santi.
Lokasi restoran Gula Merah sangat dekat dengan toilet pria di lantai dasar sudut barat. Restoran itu menyewa dua tenÂant di samping lorong menuju toilet. Tak terlihat garis polisi dipasang di lorong itu. Hanya ada papan pengumuman yang memberitahukan toilet sedang diperbaiki.
Santi mengatakan pengunÂjung kembali berdatangan setelah tak terlihat lagi terlihat polisi wara-wiri di lokasi ledaÂkan. Sebagian besar pengunÂjung tidak mengetahui kalau di dekat tempat mereka makan telah terjadi ledakam.
Ada juga pengunjung yang tahu mengenai ledakan ini. Mereka pun bertanya kepaÂda Santi. Apa jawab Santi? "Situasinya sudah aman. Mal juga tidak tutup," katanya.
Pascaledakan, Mal Alam Sutera tetap buka. Bahkan, tempat berbelanja modern itu tidak tutup saat ledakan terjadi pada Kamis lalu. Transaksi jual beli tetap berlangsung.
Mal yang luas bangunannya mencapai 6 hektar itu terlihat pernah terjadi ledakan. Lorong menuju toilet yang meledak itu ditutup papan informasi sedang dilakukan perbaikan, dengan seorang satpam pria berjaga.
Sekalipun tetap buka seperti biasa pascaledakan, bukan berarti pengamanan di mal terluas di Indonesia itu longÂgar. Setidaknya, ada tiga penÂjagaan menuju area dalam mal jika masuk melalui basement. Pengguna mobil maupun moÂtor pribadi, biasanya parkir di basement.
Pengamanan lapis pertama dilakukan dari area parkir motor. Di sana satu petugas keamanan bersiaga dengan metal detector.
Setiap pengunjung yang melewatinya harus membuka tas untuk diperiksa.
Pengamanan lapis kedua diterapkan saat pengunjung memasuki tangga berjalan atau eskalator menuju mal. Di situ terdapat satu petugas keamanan yang juga membawa metal detektor. Pengamanan lapis ketiga terdapat di tangga berjalan menuju area mal. Seorang petugas keamanan berjaga dengan membawa alat serupa.
Pemandangan yang sama juga tampak dari pintu masuk pengunjung yang mengendarai mobil. Dua petugas berjaga menggunakan metal detektor untuk memeriksa pengunjung yang akan masuk mal. ***