Berita

rhoma irama

Pengikut akan Membludak Bila 'Idaman' Rhoma Irama Ikatan Dangdut Mania

MINGGU, 12 JULI 2015 | 10:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Prospek Partai Idaman (Islam Damai Aman) dinilai tidak akan berbeda dengan nasib sang penggagas, Rhoma Irama, selama ini dalam dunia perpolitikan.

Rhoma sebelumnya telah berkali-kali gagal menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. Bahkan Rhoma sempat menjadi calon ketua umum partai, terakhir Partai Bulan Bintang, meski semuanya kandas.

"Dengan kata lain, partai Idaman ini masa depannya tak akan lebih daripada idaman RI (Rhoma Irama) untuk menjadi capres maupun cawapres selama ini," jelas pengamat politik senior AS Hikam (Minggu, 12/7).

"Hal ini disebabkan orientasi partai yang eksklusif dan belum jelasnya basis massa yang ingin digunakan sebagai penopangnya," sambung Hikam.

Menurutnya, partai politik berbeda dengan "fans club" Rhoma Irama sebagai pemusik kondang. Seandainya Idaman adalah singkatan "Ikatan Dangdut Mania", Hikam menilai akan lebih banyak pengikutnya.

"Karena merupakan fans club musik dangdut, dimana RI adalah dedengkotnya yang sudah malang melintang di seluruh dunia," ungkap mantan Menteri era Pemerintahan Gus Dur ini.

Dia menjelaskan, bukan berarti Partai Idaman kelak tak ada pengikutnya. Sebab di negeri ini parpol baru dengan produk kecap baru sulit dibedakan.

"Kendati isi parpol orangnya sama, tetapi jika merknya dan kemasannya beda, biasanya akan ada saja yang mau menjadi pendukung. Apalagi jika ada iming-iming 'gizi' dan kedudukan," ungkapnya.

Hanya saja, untuk masuk nominasi sebagai peserta Pemilihan Umum 2019 dan berkompetisi dengan parpol-parpol yang sudah bercokol di Senayan saat ini, bagi Partai Idaman tampaknya merupakan hil yang mustahal.

Meski begitu, Hikam menghormati langkah politik Rhoma Irama tersebut. "Tentu adalah hak politik RI untuk mendirikan atau ikut terlibat dalam parpol apapun," demikian AS Hikam. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya