Berita

KEPANJANGAN BIN

TB Hasanuddin Khawatir Bila Akhirnya Ada Rahasia Istana yang Bocor ke Luar

RABU, 08 JULI 2015 | 15:07 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Salah tulis dalam undangan pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Panglima TNI patut disesalkan. Meski terlihat sepele, namun hal ini menunjukkan bahwa para pembantu Presiden Joko Widodo tidak paham struktur kenegaraan yang sudah berlaku tahunan.

Demikian disampaikan anggota Komisi I PDI Perjuangan yang juga mantan Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 8/7).

TB Hasanuddin menjelaskan prosedur pembuatan undangan. Pertama, undangan itu dikonsep oleh Kepala Biro Keprotokoleran. Kedua, setelah itu kemudian diserahkan kepada Deputi bidang Administrasi untuk diparaf.


Setelah diparaf bidang Administrasi kemudian naik ke Sekretariat Negara untuk diparaf. Setelah diparaf Sekretariat Negara dan disetujui, maka dicetak di percetekan Sekretariat Kepresidenan. Sebelum dibagikan, undangan tersebut diberi kode dulu oleh Paspampres.

"Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah keempat organisasi itu memang tidak tahu atau ada unsur kesengajaan atau membiarkan. Bila tidak tahu, apa iya tidak ada yang mengingatkan," ungkap TB Hasanuddin.

"Bila ada unsur kesengajaan ini fatal. Berarti soliditas aparat di lingkungan kepresidenan sangat lemah. Saya khawatir, pada suatu saat justru rahasia dari Istana akan bocor ke luar, serta mengganggu integritas dan kewibawaan pemerintahan" ungkap TB Hasanuddin.

Karena itu, TB Hasanuddin menyarankan segera dilakukan restrukturisasi dan diisi oleh orang-orang yang tepat. Sebab apalagi kejadian model ini bukan sekali terjadi. Jokowi misalnya diberi data sampah terkait dengan utang Indonesia kepada IMF, yang akhirnya diklarifikasi Menteri Keuangan. Jokowi juga salah menyebut tempat kelahiran Presiden RI ke-1, Soekarno saat memperingati Hari Kelahiran Pancasila. [ysa]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya