Berita

Politik

Hendardi: Bagaimana Mungkin Tim Gado-gado Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu

RABU, 08 JULI 2015 | 13:48 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Tim yang diprakarsai Jaksa Agung dan Komnas HAM potensial mendorong Presiden Joko Widodo tergelincir pada kesalahan fatal dalam menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu.

Begitu dikatakan Direktur Setara Institute Hendardi melalui pesan singkatnya, Rabu (8/7).

"Bagaimana mungkin pengungkap pelanggaran HAM berat itu berwujud Tim Gado-gado. Pemerintah, TNI, Polri, dan korban dicampur-aduk untuk selesaikan sebuah kejahatan," kritiknya.


Hendardi pun mengingatkan bahwa perkara yang akan ditangani itu bukan hutang piutang atau perdata lainnya, tapi kejahatan. Ia malah curiga tim tersebut bagian dari kesengajaan untuk mencari jalan pintas tanpa keadilan. Dan, Komnas HAM termasuk bagian yang mensponsori kekeliruan ini, tegasnya.

"Sudah jelas di mana posisi Komnas HAM jika insitusi ini bukan gigih mempertahankan hasil kerja mereka selama ini, malah larut dalam ide konyol jalan pintas tersebut," tandasnya.

Seperti diberitakan, belum lama ini, Menko Polhukam, Menkum HAM, Jaksa Agung, dan Panglima TNI rapat bersama Komnas HAM untuk membahas penyelesaian persoalan HAM berat di masa lalu. Dari hasil rapat, mereka setuju membuat tim khusus untuk mengungkapkan kebenaran peristiwa tersebut.[wid] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya