Berita

ilustrasi/net

Cegah Kemacetan, Polri harus Buat "Pagar Betis" di Jalur Mudik Perbatasan Jabar-Jateng

SENIN, 06 JULI 2015 | 05:40 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aparat Kepolisian perlu melakukan "pagar betis" di jalur mudik di perbatasan Jabar-Jateng, terutama di jalur Pejagan-Bumi Ayu dan jalur Brebes-Pekalongan.

"Sebab, dengan berfungsinya Jalan Tol Cipali diperkirakan penumpukan arus mudik dan ancaman kecelakaan lalu lintas akan terjadi di pintu masuk Jateng, terutama di kawasan Brebes," jelas Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane (Senin, 6/7).

IPW memperkirakan, mobil pribadi yang mudik melalui jalur Pantura Jawa mencapai 1 juta dan sepeda motor 2 juta unit. Dari jumlah itu, 500 ribu sampai 600 ribu mobil dan satu juta sepeda motor akan melintas di kawasan Brebes, baik menuju Bumi Ayu maupun ke arah Pekalongan. Arus mudik ini mulai terjadi H-7 dan puncaknya pada H-3 dan H-2 Lebaran.

"Situasi ini diperkirakan akan membuat jalur mudik 'terkunci' di kawasan Pejagan. Di jalur ini akan terjadi pertemuan antara arus sepeda motor yang hendak menuju Bumi Ayu dengan mobil pribadi yang hendak keluar dari Tol Cipali," ungkapnya.

Memang, diakuinya, pemerintah sudah menyiapkan 10 jalur alternatif untuk mengurai kemacetan di kawasan Brebes. Tapi kondisi jalan di jalur-jalur tersebut belum ideal, masih banyak yang rusak.
Pemudik 2015 bakal dihadapkan pada tantangan kemacetan parah di kawasan Pejagan dan kelelahan setelah melintas dari Jakarta, Jabar, dan Jateng.

"Dua faktor ini akan membuat kecelakaan lalu lintas di musim mudik 2015 makin rawan," imbuhnya.

Menurutnya, Polri perlu melakukan tiga hal.  Pertama, melakukan antisipasi, antara
lain berupa rekayasa lalu lintas. Kedua, mencermati pemudik yang kelelahan, terutama pemudik sepeda motor, untuk kemudian mengarahkannya agar beristirahat.

"Ketiga, melakukan 'pagar betis' agar bisa cepat mengatasi kemacetan maupun kecelakaan lalulintas. Di musim mudik 2014 angka kecelakaan lalulintas menurun, agaknya di 2015 hal ini sulit dipertahankan, mengingat jumlah kendaraan melonjak tajam. Untuk itu pemudik perlu ekstra hati-hati," tandasnya. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya