Berita

Armyn Goeltom (tengah)

Rombak Kabinet, Jokowi jangan Takut Diintervensi Partai

KAMIS, 02 JULI 2015 | 21:02 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo perlu mengambil langkah-langkah strategis dan cepat untuk melakukan perubahan. Sebab rakyat menunggu janji-janji yang disampaikan saat masa kampanye.

"Itu harus dipenuhi lewat kerja-kerja konkret. Sehingga akselerasi pembangunan dan kesejahteraan rakyat bisa cepat terpenuhi," ujar Ketua Kornas Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Armyn Goeltom.

Armyn menyampaikan hal tersebut usai acara buka puasa bersama yang digelar DPP IMM di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, (Kamis, 2/7).

Karena menurutnya, sekarang bukan lagi masa pencitraan. "Pencitraan cukup menjelang Pemilu saja. Presiden harus segera merealisasikan janji-janjinya," imbuh Armyn.

Dalam amatannya, kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla belum memuaskan, terutama di bidang perekonomian. "Saya kira Indonesia di masa pemerintah Pak Jokowi selama 8 bulan ini masih jalan di tempat," ungkapnya.

Indikasinya sudah jelas. Misalnya, Armyn mencontohkan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 melambat berdasarkan data BPS dan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang masih terus terpuruk.

Makanya, dia menilai, reshuffle kabinet, terutama yang membidangi masalah ekonomi, saat ini merupakan keniscayaan. Menurutnya, Presiden tidak perlu takut dengan partai politik pendukung kalau mau merombak kabinet.

"Kalau (parpol pendukung) mendukung, silakan. Tapi kalau jadi problem, dia (Jokowi) harus tunjukkan punya kepemimpinan yang kuat. Karena Presiden itu eksekutor tertinggi, namanya saja eksekutif," imbuh Armyn.

Politikus muda ini masih yakin Jokowi bisa memperbaiki kondisi bangsa ini. Syaratnya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut harus bekerja laiknya seorang pemimpin. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Aceh Selatan Terendam Banjir hingga Satu Meter

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:58

Prabowo Bertemu Elite PKS, Gerindra: Dukungan Moral Jelang Pelantikan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:39

Saham Indomie Kian Harum, IHSG Bangkit 0,54 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:26

Ini Alasan Relawan Jokowi dan Prabowo Pilih Dukung Rido

Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:19

Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Ukir Sejarah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:54

Pensiun Jadi Presiden, Jokowi Bakal Tetap Rutin Kunjungi IKN

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:42

Sosialisasi Golden Visa Bidik Top Investor di Bekasi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:31

Soal Kasus Alex Marwata, Kapolda Metro: Masalah Perilaku Kode Etik yang Jadi Pidana

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:26

Kontroversi Gunung Padang: Perdebatan Panjang di Dunia Arkeolog

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:20

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

Selengkapnya