. Seringkali, pejebat negara mempertontonkan debat terbuka yang tak bermutu. Ironisnya, perdebatan tak bermutu itu begitu mewarnai pemberitaan di media. Bahkan, tak jarang juga perdebatan itu justru hanya menjadi alat propaganda para penumpang gelap Republik yang menggerogoti nasionalisme.
Dengan dasar itulah, Sahabat Priboemi menggelar diskusi Nasionalisme Harga Mati. Menurut pencetus Sahabat Priboemi, Heni Juniarti, diskusi ini untuk kembali mengingatkan dan meneguhkan lagi jiwa nasionalisme, khususnya di kalangan pemuda.
"Kami mengambil tagline Ayo Jadi Tuan di Negeri Sendiri. Ide ini tercetus untuk menjembatani kaum muda Indonesia menjadi pilar penting menjaga nasionalisme," kata Heni, dalam diskusi di Hotel Artotel, Jakarta (Senin, 29/6).
Sementara itu, Ketua Sahabat Priboemi, Guntur Budiawan, mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan era teknologi informasi, sehingga peserta yang hadir dalam diskusi ini sebagian besar datang dari netizen
"Diskusi Ini untuk menyadarkan kita akan keberagaman agar dengan kesadaran itu, kita mampu membangun bangsa ini," imbuhnya.
Tambah Guntur, bekumpulnya kaum muda dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, NTB,NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua bergabung dengan sahabat Priboemi yang berkeinginan ambil bagian untuk membenahi Indonesia dari keterpurukan moralitas bangsa agar Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika agar tetap terjaga.
"Kita akan bekerja keras memperjuangkan agar Priboemi menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," demikian Guntur.
[ysa]
