Berita

andrinof chaniago/net

Agen-agen Neolib dan Pengusaha Oportunis Mulai Gerilya Singkirkan Menteri Andrinof

SENIN, 29 JUNI 2015 | 14:18 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Saat ini telah ada upaya sistematis untuk membelokkan program Nawacita dan semangat Trisakti yang digagas Jokowi dengan mendorong pergantian "para die hard" Jokowi dengan "stok-stok lama" yang punya jejak dalam carut-marutnya kebijakan pemerintahan masa lalu.

"Agen-agen neoliberal dan pengusaha oportunis-pragmatis yang bercokol era presiden masa lalu sedang terus berupaya "mengoyang" keyakinan Jokowi untuk meninggalkan Nawacita dan Trisakti yang digagas Jokowi,"‎ kata Ketua Umum Aliansi Nasionalis Indonesia (Anindo), Edwin Henawan Soekowat‎i, beberapa saat lalu (Senin, 29/6).

‎Mantan anggota DPR dari Fraksi PDI periode 1987-1992 ini mengatakan bahwa strategi kelompok ini mendorong ambil alih Kementrian Bappenas yang dipimpin Andrinof Chaniago karena dianggapnya 'duri dalam daging' bagi para pengusaha oportunis dan agen asing yang ingin bisa menguasai Indonesia sekenyang-kenyangnyanya.


"Kelompok ini menilai‎ terlalu berbahaya Bappenas dipegang Andrinof karena ini arah kebijakan bangsa dibuat," ujarnya.

Menurutnya, menteri yang menunjukkan dan memahami visi misi Trisakti dan program Nawa Cita itu hanya beberapa orang saja, salah satu diantaranya Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago. Dan kebijakan "garis Trisakti" Andrinof jelas merugikan kelompok tersebut karena pihak asing melalui "kakinya" di Indonesia, takut Jokowi mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas ketika Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah.

"Wajar Andrinof diganggu dan diminta diresufhle karena orang ini tidak bisa diajak kompromi aneh-aneh bahkan oleh lingkaran terdekat Jokowi sendiri. Program-program Mercusuar (MP3I) ratusan triliunan era SBY dihentikan diganti dengan program bermanfaat langsung untuk publik. Bagi pihak yang terganggu,  jika perlu tryliunan duit diguyur agar Andrinof disingkirkan, dan Bappenas bisa 'diambil alih' kemudian ditanam dengan menteri "boneka" yang tidak jelas ideologinya," ujarnya.

Edwin, lanjutnya, 'garis lurus' soal keteradilan energi dan penguasaan SDA sepenuhnya untuk rakyat Indonesia jelas memukul para pengusaha pragmatis-oportunis. Integritas Andrinof sangat bisa diandalkan oleh Jokowi untuk jadi "palang pintu" bagi pihak-pihak yang coba mereduksi dan membelokkan janji pilpres dan Nawacita Jokowi ke arah kebijakan yang merugikan kepentingan rakyat.

"Jokowi-Andrinof mungkin lemah dalam artikulasi tapi kuat dalam integritas dan kerja .Menteri non-parpol lain banyak ngoceh sudah kerja tapi integritas munafik. Celaka 12! Bangsa ini jika Jokowi tinggalkan Nawacita dan Trisakti. Komitmen "pasang badan" Meneg PPN/Bappenas terhadap keteradilan energi yang kita apresiasi dari pemerintahan Jokowi-JK yang tidak dimiliki pemerintahan SBY lalu, "ujar mantan anggota KPU 1999 ini.

"Selanjutnya tinggal Jokowi akankah tetap berkomitmen Nawacita dan Trisakti? Atau mau menuruti pembajakan pengusaha pragmatis dan kelompok neo-liberal yang ingin comeback dengan alasan evaluasi kabinet. Andrinof dan Jokowi kan ini sama karakternya. Mereka berdua tidak punya kepentingan apa-apa dalam bisnis dan lain-lain," demikian Edwin. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya