Berita

ilustrasi/net

Kalau Subsidi Listrik Dicabut Rakyat Pake Obor Lagi Saja...

JUMAT, 19 JUNI 2015 | 11:30 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Publik media sosial kaget mendengar rencana pemerintah mencabut subsidi listrik untuk golongan rumah tangga dengan daya 450 Volt Ampere(VA) dan 900 VA. Soalnya, pengguna listrik dua golongan tersebut adalah rakyat ber­penghasilan pas-pasan.

Menyuarakan isi hati lewat media sosial, puluhan account men­cibir rencana pemerintah mencabut subsidi listrik bagi golongan daya 450 dan 900 VA.

Akun @stalked syok mengetahui pemerintah berencana mencabut subsidi listrik bagi golongan ekono­mi bawah tahun depan. Menurutnya, rencana pemerintah tersebut sung­guh keterlaluan. "Tega banget ya pemerintah sekarang," kicaunya.


Akun @crasho memprotes rencana pemerintah mencabut subsidi listrik untuk rumah tangga golongan daya 450 VA. Sebab, pemerintah di satu sisi baru saja membuat kebijakan membe­baskan biaya pajak barang mewah.

"Katanya ingin meningkatkan daya beli. Ini mah namanya menghancur­kan pak," protesnya.

Akun @pren tak menyangka pemerintah tega mencabut subsidi listrik untuk golongan masyarakat berpenghasilan pas-pasan. "Barang impor mewah dibebaskan pajak, eh rakyat kecil diberatkan. Hebat pemerintah," sindirnya.

Akun @ari2002 menilai, kebi­jakan pemerintah sekarang ini ban­yak yang condong menguntungkan rakyat kelas atas, namun merugikan rakyat kelas bawah. "Kebijakan berpihak kepada orang kaya diper­banyak, tapi untuk rakyat biasa dihilangkan. Ironis," cuitnya.

Akun @fekaes bilang, keterlaluan kalau pemerintah sampai mencabut subsidi listrik bagi golongan daya 450 VA. Kata dia, pemerintah belum waktunya memprivatisasi energi listrik, sepanjang pelayanan operator PLN kepada masyarakat masih bu­ruk. "10 tahun lagi kalau pelayanan listrik sudah bagus okelah. Kalau sekarang listrik masih sering byar­pet," katanya.

Akun @aliyaiashvara mengingat­kan, kebijakan pemerintah mencabut subsidi listrik bagi golongan ekono­mi lemah akan memicu permasala­han sosial baru di masyarakat. Dii mengingkatkan, rakyat kecil bisa mengamuk terhadap pemerintah.

"Kalau subsidi listrik 450 VAdi­hapus, harga di warung tempat orang kecil belanja jelas naik," ingatnya.

Akun @cikem05 menyatakan, pemerintah melanggar amanah Undang-Undang Dasar (UUD) ka­lau sampai mencabut subsidi listrik bagi kelompok masyarakat bawah. Diingatkan, dalam UUD disebutkan bahwa orang miskin wajib dipeli­hara oleh negara.

"Buat apa ada pemerintah kalau bisanya cuma cabut subsidi rakyat­nya yang notabene adalah hak dari rakyatnya itu," ujarnya.

Akun @solusi khawatir akan mun­cul gerakan sosial di masyarakat, setelah pemerintah mencabut sub­sidi listrik bagi golongan ekonomi lemah. "Wah ini mah kebijakan benar-benar aneh kalau sampai ter­jadi," ketusnya.

Akun @melepas bilang, sehar­usnya pemerintahan sekarang itu menggratiskan iuran listrik bagi golongan daya 450 dan 900 VA. "Ini pemerintah kok malah kebalik ya," sindirnya.

Akun @tikasetiawan memperkira­kan, banyak rakyat miskin kem­bali hidup seperti zaman sebelum era kemerdekaan, kalau pemerintah mencabut subsidi listrik golongan bawah. "Inilah hasil revolusi mental. Rakyat disuruh kembali pakai lampu petromax atau kembali pake ebor," sentilnya.

Akun @kejet tidak setuju pemer­intah mencabut semua subsidi listrik kepada semua golongan masyarakat. "Listrik jangan dineolibkan dong, negara harus tetap tanggung jawab," pintanya.

Akun @vince mengingatkan, Presiden Jokowi akan berhadapan dengan pendukungnya sendiri kalau nekat mencabut subsidi listrik bagi rakyat kecil. "Kebijakan ini tentu mengecewakan rakyat kecil pemilih Jokowi," kicaunya.

Akun @sendme berkelakar, kalau punya kewenangan, pemerintah sekarang pun akan mencabut subsidi oksigen bagi rakyat miskin.

"Untung oksigen disubsidi Tuhan. Kalau pemerintah sudah dicabut itu hak bernafas rakyat miskin, haha," kelakarnya.

Berbeda, akun @toto_sudarto meminta warga mendukung rencana pemerintah. Dia berharap, semua kelompok masyarakat mandiri. Tak lagi mengandalkan subsidi listrik dari pemerintah. "Jadi rakyat yang kreatif dong bantu negara. Jangan jadi rakyat manja," belanya.

Akun @adirinaldi tak keberatan pemerintah mencabut total subsidi listrik, asalkan mengalihkan untuk subsidi sektor lain yang lebih dibu­tuhkan rakyat. "Alihkan subsidi un­tuk sektor kesehatan dan pendidikan saja," dukungnya.

Pemerintah berencana mencabut subsidi listrik untuk golongan rumah tangga dengan daya 450 VAdan 900 VA. Namun, lantaran langkah ini dapat memicu inflasi, maka pemer­intah masih menunggu persetujuan dari DPR.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menuturkan, alasan dicabutnya subsidi untuk golongan ini adalah subsidi listrik tak tepat sasaran.

"Kan banyak masyarakat yang rumahnya tiga, empat, tapi listriknya 900 VA," kata Jarman.

Jarman mengatakan, subsidi untuk 450 VAdan 900 VA kemungkinan akan dicabut secara bertahap sampai harga keekonomian. Saat ini, kata Jarman, tarif keekonomian untuk konsumen tersebut sebesar Rp 1.500 per KWh.

Jarman menuturkan, bisa jadi pen­cabutan subsidi dilakukan setiap tiga bulan sekali sampai menuju harga keekonomian tersebut. Namun, dia bilang belum memutuskan sampai kapan subsidi akan ditarik selu­ruhnya.

"Kan kita harus melihat daya beli masyarakat. Belum tentu 2017 lang­sung keekonomian," ucap Jarman.

Dengan rencana ini, maka pemer­intah akan mengalokasikan jauh lebih sedikit subsidi energi dalam APBN. "(Tapi) Tergantung DPR nanti jadinya berapa (anggaran sub­sidinya)," pungkas Jarman. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya