Berita

Nasaruddin Umar/net

BERKAH RAMADHAN (11)

Bolehkah Mengikuti Mathla’ Saudi Arabiah?

SENIN, 15 JUNI 2015 | 11:20 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

KETIKA menulis menulis artikel ini kebetulan penulis sedang mengikuti undan­gan umrah dari pemerintah Saudi Arabiah. Penulis ber­sama rombongan diterima oleh Imam Mesjid Madinah, Sabtu tgl 6 Juni 2015 di Ho­tel Grand Mercure sesu­dah shalat Isya. Dalam per­temuan itu salahseorang anggota rombongan menanyakan, bolehkah umat Islam Indonesia mengikuti ketetapan awal bulan (mathla') Sau­di Arabiah, lalu Imam Besar Mesjid Madinah tersebut menjawab tidak mungkin selamanya, karena perbedaan waktu antara Saudi Arabiah (Madinah) selisih empat jam ukuran syamsiah, Indonesia lebih awal. Pendapat Imam Madinah­memberikan argumentasi panjang yang intinya tidak mungkin bisa menyamakan mathla' untuk seluruh dunia Islam.

Dengan demikian, harapan dari sejumlah rombongan yang berfikiran untuk menyatukan atau menyeragamkan tanggal 1 Ramadhan atau 1 Syawal ditolak oleh Imam Besar Masjid Madinah. Imam Besar Mesjid Madinah tentu bukan sembarangan tetapi telah lulus dengan berbagai seleksi ketat, bukan hanya hafalan, bacaan, dan lantunannya yang bagus tetapi pengetahuan keagamaannya sangat mumpuni. Di antara persyaratan barunya harus berkuali­fikasi doktor dalam bidang keislaman. Sama atau tidaknya awal Ramadhan atau awal Syaw­al antara anytara satu tempat dengan tem­pat yang lain tergantung dengan mathla' dan wilayah hukum (wilayah al-hukm) tergantung posisi hilal. Jika hilalnya sudah tinggi dan bisa disaksikan oleh negara-negara yang bersang­kutan maka tentu saja awal bulannya sama.

Di Indonesia yang luasnya dari ujung ke ujung selisih waktunya dua jam, namun kar­ena wilayah hukumnya sama, maka keteta­pan awal bulannya sama. Jika di Marauke di ujung timur tidak berhasil melihat hilal tetap dua jam kemudian di Sabang, Aceh, sudah ada yang menyaksikan bukan, maka umat Is­lam di Marauke harus mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh hasil sidang itsbat yang dihadiri oleh unsur pemerintah, MUI, Ormas-oramas Islam, dan lembaga-lembaga sains, yang juga biasanya diundang para duta-duta besar negera sahabat.


Upaya untuk menyatukan kalender Islam (taqwim) terus dipayakan, baik oleh pemerin­tah dalam hal ini Kementerian Agama dengan Lembaga Hisab-Rukyah dan oleh ormas-ormas Islam lainnya. Namun karena antara metode Rukyah dan metode Hisab sampai hari ini masih sulit dipertemukan kaka apa boleh buat, umat Islam Indonesia harus menerima kenyataan sering berbeda awal bulan Ramadhan dan hari lebarannya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Untuk tahun ini, baik awal Ramadhan maupun Idul Fitri dan Idul Adha diprediksi semua ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah akan sama, karena posisi hilalnya sudah cu­kup tinggi, di atas dua derajat. Akan tetapi ta­hun berikutnya kembali akan riskan lagi dengan perbedaan awal Ramadhan dan lebaran Idul Fitrinya karena osisi hilal relatif rendah. ***

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya