Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Andrinof Chaniago bersama sejumlah wakil lembaga peneliti terkemuka Indonesia bertemu membicarakan kerja sama antara lembaga peneliti dan lembaga pembuat kebijakan. Dialog yang mengambil tema "Menjembatani Penelitian dengan Pengambilan Kebijakan" di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kemarin (Jumat, 12/6).
Menteri Andrinof menjelaskan, dalam proses penyusunan kebijakan, Kementerian PPN/Bappenas selalu membuat background study terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai landasan akademis. Dalam hal ini perencanaan dan perumusan kebijakan publik selalu diupayakan evidence-based.
Andrinof menekankan pentingnya peran para peneliti untuk menghasilkan kebijakan publik yang berkualitas. Para peneliti yang selama ini bergelut dengan berbagai scientific tools dan memiliki academic credentials, dinilainya dapat membuat policy research dan mengusulkannya sebagai rekomendasi kebijakan.
"Para peneliti dapat menyumbang konsep, pemikiran, penemuan, teori, dan pendekatan baru yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah dalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan dan melaksanakan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita), seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, kemaritiman, kelautan, industri dan pariwisata,†jelas Menteri Andrinof.
Ia pun mengimbau agar para peneliti selalu memperhatikan sisi manfaat dari penelitan yang dilakukan bagi masyarakat luas.
"Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana para peneliti menerjemahkan pemikiran-pemikiran teoritis dan ideal terkait pembangunan ke langkah-langkah lebih operasional, sehingga rekomendasi kebijakan dapat diimplementasikan secara nyata dan berkelanjutan di masyarakat, dan terlebih lagi dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan manusia dan masyarakat Indonesia,†urainya.
Selaras dengan visi kementerian, Direktur Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (PKMK) di UGM, Yodi Mahendradhata menambahkan harapan agar dikembangkan penelitian yang dapat memperkuat kebijakan kesehatan di Indonesia.
"Kami berharap penelitian-penelitian yang kami kembangkan dapat memperkuat kebijakan kesehatan di Indonesia, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat, tidak semata menjadi menara gading yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan akademis," ujar Yodi Mahendradhata.
[wid]