. Untaian lagu khas Papua mengiringi lenggak-lenggok paraperagawati yang memakai baju khas Papua modern memukau para undangan yang hadir pada acara pembukaan Papua Week 2015, di ASEAN Japan Center Hall, Tokyo, pada Kamis (11,6) kemarin.
Papua Week 2015 dengan tema 'To the Heart of the Bird of Paradise Land' terselenggara berkat kerja sama KBRI Tokyo, Pemerintah Daerah Biak, Trip Advisors Indonesia dan ASEAN Japan Center (AJC) untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan daerah dan seni budaya Papua.
"Saya memberikan apresiasi dan sangat berbangga dengan penyelenggaraan promosi budaya Papua yang baru pertama kalinya diadakan di Jepang. Papua adalah bagian dari Indonesia, sepatutnya kita turut mempromosikan daerah ini karena menyimpan berbagai potensi budaya dan pariwisata yang luar biasa," ujar Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra dalam keterangannya sesaat lalu.
Indonesia, kata Yusron, berdiri atas dasar perbedaan dengan berbagai keunikan budaya dan disitulah kekuatan Indonesia berasal. Keunikan dan keeksotisan Papua merupakan harta berharga yang dimiliki Indonesia sehingga diharapkan makin banyak wisatawan Jepang yang mengunjungi berbagai daerah wisata di Papua.
Acara ini menjadi istimewa karena anak dari Kepala Suku Dani, bernama Didimus Mabel turut serta datang dari Papua ke Tokyo. Kehadiran Didimus dengan berpakaian lengkap ala tradisi suku Dani, termasuk dengan koteka, takdiragukan lagi menjadi pusat perhatian para undangan. Didimus dengan sabar melayani permintaan foto bersama sekaligus menerangkan asal usul dan budaya yang dimiliki suku Dani.
Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo, Counsellor Ricky Suhendar menerangkan, Papua Week 2015 masih akan berlangsung selama empat hari mulai 11 Juni sampai 14 Juni 2015. Dalam rentang waktu tersebut, karya fotografi dari Evi Aryati Arbayd alammengangkat budaya dan kehidupan Papua terutama seluk beluk Suku Dani akan terpajang untuk dapat memberikan gambaran kepada pengunjung mengenai Papua.
"Tak lupa ditampilkan pula Noken, tastradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan kepala dan telah ditetapkan sebagaiwarisan budaya non-bendadari UNESCO," ujar Ricky Suhendar.
Selain itu, tambah Ricky Suhendar, acara akan berisi tentang presentasi promosi daerah Biak yang terkenal akan keindahan alam pantainya oleh Pemda Biak, pertunjukan tari dan musik tradisional Papua, serta pertunjukan peragaan busana modern Papua yang menggabungkan keunikan kostum Papua dengan rancangan gaya kosmopolitan hasil karya perancang Merdi Sihombing.
[rus]