Berita

Muhammad Nasir/net

Wawancara

WAWANCARA

Muhammad Nasir: Bukan Hanya Perjokian & Soal Bocor, Perlu Diwaspadai Pegawai Main Curang

KAMIS, 11 JUNI 2015 | 08:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2015 mulai digelar Selasa (9/6) lalu. Tes yang dilakukan secara serentak seluruh Indonesia itu diharapkan tidak ada perjokian.
 
Jika ada perjokian atau lembar soal yang bocor, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir akan memberikan sanksi keras.

Pihaknya sudah meminta ketua panitia SBMPTN 2015 di seluruh Indonesia mengawasi detail pelaksanaan ujian. Jika terbukti adanya perjokian, maka pelaku akan mendapat sanksi berat.


"Apalagi pelakunya maha­siswa, akan ada sanksi akade­mik. Jangan sampai bermain kecurangan," tegas Nasir saat memantau pelaksanaan ujian SBMPTN di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (9/6).

Nasir juga mewanti-wanti agar kasus kebocoran soal jangan sampai terjadi. "Saya malu kalau sampai itu terjadi. Bukan bocor, ternyata dibocorkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujar bekas Rektor Universitas Diponegoro (Undip) itu.

Berikut kutipan selengkap­nya:

Apa yang perlu diwaspa­dai?

Yang juga perlu diwaspadai adanya kebocoran soal dan calo yang mengaku bisa me­masukkan calon mahasiswa ke Perguruan Tinggi Negeri. Bila ada kecurangan-kecurangan tersebut segera dilaporkan ke­pada Kementerian.

Bagaimana ujian pada hari pertama?

Alhamdulilah, pada hari pertama ujian berjalan lancar dan semuanya akan dilakukan evalu­asi. Sebanyak 693.185 peserta mengikuti SBMPTN untuk seleksi masuk di 74 univer­sitas tinggi negeri di seluruh Indonesia yang terbagai dalam 98 panlok (panitia lokal).

Apalagi yang menjadi masalah dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi ini?
Bukan hanya perjokian, perlu diwaspadai pegawai yang ada di internal perguruan tinggi negeri yang bermain curang. Misalnya membantu memasuk­kan seseorang dengan cara yang tidak sesuai aturan, maka harap laporkan pada panitia atau ke Kementerian Ristek Dikti agar kami akan berikan tindakan yang keras terhadap pelaku curang tersebut.

Kecurangan-kecurangan da­lam proses penerimaan maha­siswa baru harus diungkap se­mua. Jangan sampai bermasalah di kemudian hari. Saya sangat malu kalau terjadi joki, apalagi soal bocor yang sengaja memang dibocorkan oleh oknum.

Soal penyandang disabili­tas yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, ini ba­gaimana?
Masalah disabilitaas harus kita perhatikan. Mereka harus mendaptkan hak-hak yang sama dengan orang-orang yang nor­mal, karena mereka adalah bagian anak bangsa yang berhak mendapatkan pendidikan.

Untuk itu, semua perguruan tinggi tidak boleh menolak (mengikuti ujian), harus di­terima. Seandainya ada fasilitas yang tidak tersedia, maka panitia lokal harus menyediakan terh­adap disabilitas itu, supaya kesu­litan terhadap mereka terbantu. Itu yang penting bagi kita semua. Kita harus melayani sama seperti yang lainnya.

O ya, bagaimana soal maraknya ijazah palsu?
Kami menerima banyak lapo­ran terkait ijazah palsu. Baik yang dipakai pejabat ataupun mereka yang duduk sebagai wakil rakyat.

Apa saja laporannya?
Banyak sekali laporan. Ada yang lucu. Pernah ada yang punya gelar S.Sos (sarjana so­sial). Kemudian ditanya, bapak S1 ya?, dia jawab; bukan, saya S.Sos. Ditanya lagi, ini bapak membeli ijazah palsu ya, dia malah jawab; bukan, saya mem­beli yang asli. Ha-ha-ha. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya