Berita

din syamsuddin/net

Nusantara

Din Syamsuddin: Sidang Isbat Sebaiknya Tertutup

SELASA, 09 JUNI 2015 | 15:49 WIB | LAPORAN:

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar sidang itsbat Kementerian Agama dilakukan tertutup.

"Sebaiknya rapat itsbat dilakukan tertutup, supaya semua bisa berdiksusi secara mendalam. Rapat itsbat jangan malah dipolitisir," kata Din kepada wartawan di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).

Menurut Din, dilakukan sidang itsbat tertutup agar kejadian saat Kementerian Agama yang dipimpin oleh Suryadharma Ali tidak terulang lagi. Saat itu menurut Din, terjadi politisasi sehingga ulama-ulama dan astronomi yang diundang hanya yang sepaham dengan Kemenag saat itu.


"Akhirnya ada kalangan ilmuwan dan ulama yang menjelek-jelakkan, termasuk mendiskreditkan Muhammadiyah. Makanya kami tidak mau hadir. Itu kelemahan kalau sidang itsbat dilakukan terbuka, banyakan tidak baiknya dan malah timbulkan perpecahan," kata Din.

Din berharap Kementerian Agama dibawah menteri Lukman Hakim bisa mengakomodasi semua pendapat umat Islam dalam sidang itsbat yang dilakukan tertutup. Pemerintah harus bisa menghargai pendapat umat Islam yang melakukan rukyah dengan indra dan yang menggunakan akal (hisab). Ia menyebut, ada landasan hadist yang kuat dikeduanya.

"Jadi nanti Menteri Agama sebagai penengah, yang mau puasa tanggal 18 silahkan, yang mau setelahnya juga silahkan. Jangan saling menyalahkan. Makanya dilakukan tertutup biar tidak merusak kebersamaan," sambungnya.

Selain itu, Din juga melihat jika dilakukan secara terbuka, rapat istbat hanya menjadi formalitas saja karena waktunya yang singkat. Waktu untuk berdiskusi soal penentuan lebaran atau puasa harusnya kata Din dilakukan lebih panjang.

Namun demikian, untuk puasa kali Din yakin jika pemeritah dan Muhammadiyah akan menetapkan 1 Ramadhan di hari yang sama, yakni 18 Juni 2015.

"Perkiraan saya sama (dengan pemerintah). 17 Juni itu ketinggian bulan sudah sangat tinggi di atas ufuk. Jadi itulah malam pertama puasa, kita solat tarawih," demikian Din. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya