Berita

foto:dok

Nusantara

33 Pramuka Santri Terpilih Ikut ASEAN Outbound

SELASA, 09 JUNI 2015 | 07:48 WIB | LAPORAN:

Setelah lewat seleksi ketat, sebanyak 33 Pramuka Santri dinyatakan mendapatkan Golden Tickets mengikuti ASEAN Outbound, atau pengembaraan Pramuka Santri di negara anggota ASEAN. Selama 15 hari mereka akan berkeliling Indonesia, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura dan negara ASEAN lainnya.

Hal ini disampaikan Direktur PD Pontren Kemenag RI, Mohsen di Bumi Perkemahan Tambang Ulang, Kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan, kemarin (8/6).

"Sudah kita umumkan, salah satu tujuan program ini adalah memperkenalkan santri dengan budaya dari berbagai negara di ASEAN, jika selama ini mereka hanya mengenal negara-negara itu lewat buku, sekarang mereka datang langsung," jelas Mohsen mengutip dari rilis Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka, Hariqo Wibawa Satria yang diterima di Jakarta, Selasa (9/6).


Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) ini berlangsung dari 1 â€" 7 Juni 2015, dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Marbawi A Katon (Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka), dan ditutup Gubernur Kalsel, Rudy Arifin. Kegiatan ini memecahkan rekor MURI, yaitu konfigurasi madihin dengan 5 ribu peserta.

Sementara itu, Mardhani Zuhri dari Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka menjelaskan, selama kunjungan mereka akan mengunjungi KBRI, berjumpa dengan pemimpin dan tokoh setempat, datang ke NSO (National Scout Organization) di negara-negara tersebut. Peserta juga akan menghadiri dialog dan acara kebudayaan, kemudian menuliskan di blognya masing-masing dengan bahasa Indonesia dan Inggris.

"Kita memberikan akses dan jaringan kepada santri-santri pilihan, 10 atau 20 tahun lagi ini akan sangat bermanfaat bagi mereka, Indonesia dan ASEAN, utamanya dalam menjaga perdamaian, dari sekarang mereka harus berinteraksi dengan warga ASEAN lainnya," urai Mardhani.

Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault.

"Santri kan sehari-hari sudah berbahasa Inggris dan Arab, jadi untuk bahasa rasanya tidak ada di kendala," ujarnya optimis.

Namun Adhyaksa Dault mengingatkan pentingnya memberikan orientasi kunjungan kepada 33 Pramuka Santri itu. "Mereka duta bangsa, jadi harus memiliki banyak ilmu dan pengetahuan tentang Indonesia," tutupnya.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya