Berita

Roy Alexander Sparringa/net

Wawancara

WAWANCARA

Roy Alexander Sparringa: Masyarakat Nggak Perlu Resah Dengan Isu Beras Plastik...

KAMIS, 04 JUNI 2015 | 09:53 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Beras sintesis atau beras plastik sempat membuat resah masyarakat. Tapi setelah ada pengujian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), keresahan itu berangsur pulih.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Alexander Sparringa mengimbau masyarakat tak perlu resah denganisu peredaran beras plastik.

"Kami dari BPOM sudah menguji, dari sampel penyidikan, tidak ada beras plastik," ujar Roy Alexander Sparringa kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Menurutnya, berdasarkan uji laboratorium oleh Polri, BPOM, Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan, dan laboratorium pusat kuliner di Puspitek Serpong negatif. Karena itu, masyarakat diminta tidak resah sehingga bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

Berikut kutipan selengkapnya:


Anda yakin beras plastik itu tidak ada?
Seperti yang sudah disam­paikan Pak Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti), tidak ada beras plastik.

BPOM telah menyelesaikan uji laboratorium beras yang diduga mengandung plastik. Hasil uji laboratorium tersebut langsung diserahkan kepada Polri.

Bagaimana yang ditemukan di Bekasi?
Kami sudah menguji sampel beras itu untuk penyidikan, hasilnya negatif. Ini sudah jelas bahwa isu beras plastik bo­hong.

Himbauan Anda?
Masyarakat jangan khawatir,ka­mi di daerah pun sudah melakukan pengawasan. BPOM kerja sama lintas sektoral untuk mengawasi itu. Sejauh ini tidak ada laporan bahwa ada positif beras plastik.

Kalau terjadi kecurigaan terhadap adanya beras plastik, bagaimana?
Kalau ada kecurigaan harus melaporkan ke kami, telepon 1500533.

O ya bagaimana penga­wasan makanan dan minuman mejelang bulan puasa?
Kami sudah mulai masuk dalam intensifikasi pengawasan pangan menjelang Ramadhan dan Lebaran. Tidak hanya ma­kanan, tapi juga obat tradisional dan kosmetik.

Apa ini rutin dilakukan?
Kami memang meningkat­kan insentifikasi pengawasan secara rutin. Ini bukan hanya menjelang Ramadhan. Memang permintaannya meningkat agar dilakukan pengawasan karena banyak pelaku usaha yang nakal.

Apa fokus utamanya?

Fokus kami adalah produk ilegal dan produk kedaluarsa. Untuk itu, kami ingin meningkatkan partisipasi publik karena penga­wasan kami terbatas. Masyarakat diharapkan berkontribusi ikut mengawasi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya