. Langkah Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo yang langsung memohon maaf kepada keluarga almarhum Serma Zulkifli, anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes AU yang tewas akibat perkelahian dengan anggota Kopassus patut diapresiasi.
Demikian disampaikan pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 3/6).
Lebih-lebih, Doni juga memastikan akan menyantuni keluarga almarhum, membantu biaya hidupnya, serta sekolah anak almarhum. Doni juga bersikap tegas untuk mendalami keterlibatan anggotanya yang terlibat dalam insiden tersebut di halaman parkir karaoke Bima, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut.
Selain itu, Doni juga berterimakasih kepada Polres Sukohardjo dan Pom AU yang telah memberikan informasi sehingga Kopassus tidak kesulitan mengungkap peristiwa ini.
"Dan bagus sekali untuk selanjutnya kasus 100 persen diserahkan kepada Pomdam Diponegoro, dengan arahan Kasad tidak perlu dititupi," ungkap Susaningtyas.
Susaningtyas pun memuji visi brilian Doni yang menekankan agar prajurit menjaga silaturahmi, dan ketika berjumpa siapapun harus melakukan 3 S, yaitu senyum, sapa dan salam. Doni juga menekankan agar prajurit TNI tak melakukan 3 M, yaitu melotot, marah dan memukul.
Hal ini, tegas Susanungtyas, sangat bermanfaat bagi soliditas pasukan serta baik bagi hubungan silaturahmi dengan pihak-pihak lain, terutama dari matra TNI lain dan Polri serta komponen masyarakat. Sehingga tak perlu lagi ada peristiwa seperti baru kasus di Sukoharjo.
"Ini seharusnya dihayati oleh semua prajurit Kopassus," demikian Susaningtyas.
[ysa]