Berita

Rumah Kaca

Dongeng Negeriku

SENIN, 01 JUNI 2015 | 15:00 WIB

Ibu,
Ceritakanlah aku
Apa itu PANCASILA
Aku terkadang lelah membaca

Lembaran sejarah
Yang memuat simpang siur kabar
Tanpa dasar

Ibu,
Aku rindu

Aku mohon Ibu
Menguraikan kembali
Semangat para pejuang kita semasa ibu masih muda

Ibu selalu berkata,
Dengan tulus mereka berjuang untuk bangsanya

Dengan ikhlas mereka mendharmabaktikan pikiran serta tenaga
Demi bangsanya

Ibu,
Dimanakah PANCASILA
Itu ada

Ibu selalu menjawab

Di setiap tarikan napas
Anak bangsa
Yang ada di lorong-lorong kota
Maupun di lereng-lereng gunung
Dan di desa-desa

Ibu
Ceritakanlah lagi apa itu
PANCASILA

Dia digali dari ruh
Kehidupan nenek moyang kita
Bergotong royong
Hidup aman sentosa
 
Dia melahirkan, menegakkan, mempersatukan, menjadi bintang arah bangsa kita
Dari Aceh sampai Papua

Ceritakanlah lagi Ibu

PANCASILA
Pada awal kelahirannya
Bergelora
mengguncang dunia
menjadi falsafah
Dasar dan harapan kita semua

Setelah bangsa kita
Dicabik-cabik
Angkara murka

PANCASILA dijadikan berhala
Melindungi kekuasaan semata
Membunuh semangat anak bangsa
Untuk menjadi manusia

Dan sekarang PANCASILA
Tlah kehilangan sila-silanya
karena kita kehilangan
Jati diri sebagai bangsa

Kehilangan martabat kita sebagai bangsa yang merdeka

Kita menjadi kuli
Di negeri sendiri
Terjajah kembali
Seperti sebelum Proklamasi

ayam mati di lumbung padi

Ibu
Sekarang aku tahu
Kenapa PANCASILA
Sudah tiada

dan Pancasila tidak lagi terdengar
Di Gedung yang tinggi
Di Gedung para Gubernur dan Bupati
Di Istana negeri ini

Oh,
Jangankan cerita
Ingatan mereka saja sudah sirna
Apalagi prilakunya

Yang ada dalam hati dan pikiran mereka
Hanyalah tahta, harta
Walau dengan menjual kedaulatan bangsa

Mengubur PANCASILA
Menenggelamkan cita-cita
Pendiri bangsa kita

Jangan menangis Ibu
Aku sudah tahu
Duduk perkaranya

Kami akan bangkit
bergerak
Bersama saudara kita
yang ada di lereng gunung
Maupun lorong kota
Untuk menegakkan kembali
PANCASILA

Seperti semangat para Pendiri Bangsa kita

Agus Jabo PriyonoDongeng Negeriku

Ibu,
Ceritakanlah aku
Apa itu PANCASILA
Aku terkadang lelah membaca
Lembaran sejarah
Yang memuat simpang siur kabar
Tanpa dasar

Ibu,
Aku rindu

Aku mohon Ibu
Menguraikan kembali
Semangat para pejuang kita semasa ibu masih muda

Ibu selalu berkata,
Dengan tulus mereka berjuang untuk bangsanya

Dengan ikhlas mereka mendharmabaktikan pikiran serta tenaga
Demi bangsanya

Ibu,
Dimanakah PANCASILA
Itu ada

Ibu selalu menjawab

Di setiap tarikan napas
Anak bangsa
Yang ada di lorong-lorong kota
Maupun di lereng-lereng gunung
Dan di desa-desa

Ibu
Ceritakanlah lagi apa itu
PANCASILA

Dia digali dari ruh
Kehidupan nenek moyang kita
Bergotong royong
Hidup aman sentosa
 
Dia melahirkan, menegakkan, mempersatukan, menjadi bintang arah bangsa kita
Dari Aceh sampai Papua

Ceritakanlah lagi Ibu

PANCASILA
Pada awal kelahirannya
Bergelora
mengguncang dunia
menjadi falsafah
Dasar dan harapan kita semua

Setelah bangsa kita
Dicabik-cabik
Angkara murka

PANCASILA dijadikan berhala
Melindungi kekuasaan semata
Membunuh semangat anak bangsa
Untuk menjadi manusia

Dan sekarang PANCASILA
Tlah kehilangan sila-silanya
karena kita kehilangan
Jati diri sebagai bangsa

Kehilangan martabat kita sebagai bangsa yang merdeka

Kita menjadi kuli
Di negeri sendiri
Terjajah kembali
Seperti sebelum Proklamasi

ayam mati di lumbung padi

Ibu
Sekarang aku tahu
Kenapa PANCASILA
Sudah tiada

dan Pancasila tidak lagi terdengar
Di Gedung yang tinggi
Di Gedung para Gubernur dan Bupati
Di Istana negeri ini

Oh,
Jangankan cerita
Ingatan mereka saja sudah sirna
Apalagi prilakunya

Yang ada dalam hati dan pikiran mereka
Hanyalah tahta, harta
Walau dengan menjual kedaulatan bangsa

Mengubur PANCASILA
Menenggelamkan cita-cita
Pendiri bangsa kita

Jangan menangis Ibu
Aku sudah tahu
Duduk perkaranya

Kami akan bangkit
bergerak
Bersama saudara kita
yang ada di lereng gunung
Maupun lorong kota
Untuk menegakkan kembali
PANCASILA

Seperti semangat para Pendiri Bangsa kita***

Agus Jabo Priyono

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya