Berita

ilustrasi/net

DPR Dukung Pemerintah Kuatkan Faktor Domestik untuk Capai Target APBN 2016

JUMAT, 29 MEI 2015 | 06:42 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pemerintah, melalui Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, menjelaskan bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2016 sebesar 5,8 persen sampai 6,2 persen. Pemerintah optimis perbaikan ekonomi nasional bisa didorong oleh faktor perbaikan ekonomi global, dan utamanya faktor domestik, yakni terutama konsumi rumah tangga dan investasi.

Optimisme pemerintah ini pun diterima oleh DPR. Menurut anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar, faktor domestik yang kuat ini adalah pilihan yang harus diambil pemerintah mengingat melemahnya kondisi ekonomi global masih berlangsung, walau diprediksi ada sedikit perbaikan.

Misbakhun juga menilai, niat Pemerintah meningkatkan belanja modal pemerintah dan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN akan menjadi penguat kinerja investasi domestik. Menurut Misbakhun, hal ini akan menjadi penopang kinerja pertumbuhan melalui peningkatan secara signifikan program pembangunan infrastruktur di sektor energi, transportasi, dan pelabuhan.


Di saat yang sama, Misbakhun mengingatkan pemerintah agar menjaga inflasi pada level rendah dan stabil. Menurutnya, hal itu membutuhkan kerja keras semua pihak. Sebab kebijakan itu harus diselaraskan dengan kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil.

"Inflasi rendah ini harus menjadi salah satu perhatian utama dalam penyusunan target asumsi makro, karena ini sangat vital untuk menjaga tingkat pertumbuhan konsumi rumah tangga dan mengentaskan kemiskinan. Secara jangka panjang akan mendorong perekonomian nasional lebih bisa bersaing secara global," kata Misbakhun, Kamis malam (28/5).

Di saat yang sama, Misbakhun mengingatkan, bahwa salah satu tantangan adalah bagaimana meningkatkan penerimaan dari Sektor Perpajakan, yang masih menjadi tulang punggung sumber pembiayaan pembangunan di RAPBN 2016. Untuk itu upaya perluasan basis pembayar pajak dan pelayanan terhadap wajib pajak harus makin ditingkatkan.

"Perhatian pemerintah untuk mencapai target penerimaan pajak tersebut harus mendapatkan dukungan penuh semua pihak," ujar Misbakhun.

Sebelumnya, Pemerintah menyatakan keyakinannya atas target pertumbuhan ekonomi 5,8 persen sampai dengan 6,2 persen yang diproyeksikan di dalam RAPBN 2016. Pertumbuhan itu akan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi global dan konsumsi domestik yang akan membaik.

Penjelasan Pemerintah itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro dalam rapat paripurna DPR RI, Kamis (28/5), saat memberi tanggapan atas pandangan DPR RI terkait RAPBN 2016.

Belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, Khususnya transportasi dan pelabuhan, sudah diletakkan sebagai dasar penguatan kinerja investasi domestik. Ditambah dengan perbaikan iklim usaha dan peran dunia usaha dalam skema kerjasama pemerintah swasta, diharapkan akan memperkuat iklim investasi.

Sementara terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diasumsikan pada rentang Rp 12.800-Rp13.200, Menkeu mengatakan Pemerintah akan menjaga pada level yang aman dan stabil. Bekerja sama dengan BI, beberapa strateginya adalah perbaikan defisit transaksi berjalan, struktur mikro pada pasar valuta asing, pemantauan dinamika ekonomi dan peningkatan sinergi dan koordinasi‎, serta menyiapkan langkah mitigasi dengan segala risiko yang terjadi.

Terkait penerimaan, Pemerintah akan mendorong pertumbuhannya dengan tetap mengandalkan dari sisi pajak. Kebijakan yang ditempuh adalah dengan meningkatkan kepatuhan dari wajib pajak. Di samping juga melakukan pembenahan pelayanan menjadi lebih baik. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya