Berita

sabam sirait/net

Sabam Sirait Sarankan Dokumentasi KAA dan GNB Diterbitkan Ulang

KAMIS, 28 MEI 2015 | 06:49 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB) 1961 sangat menginspirasi negara-negara di Asia dan Amerika Latin untuk merdeka dan keluar dari penjajahan. Tak heran bila gerakan kemerdekaan di Asia dan Amerika Latin terjadi terutama setelah pelaksanaan KAA.

"KAA berperan besar memperjuangkan kemerdekaan," kata politisi senior PDI Perjuangan yang saat dilangsungkan KAA juga menjadi bagian dari pelaku sejarah, Sabam Sirait, saat dihubungi Rabu malam (27/5).

Saat KAA dilaksanakan, Sabam, yang saat itu berusia 20-an tahun, merupakan salah seorang tokoh aktivis mahasiswa. Seingat Sabam, ide KAA sendiri didahului oleh ide untuk melaksanakan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika. Ketika itu sejumlah mahasiswa dari China, India, Sri Langka, dan Indonesia berinisiatif membuat pertemuan para mahasiswa untuk mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa.
 

 
"Namun, muncul juga ide serupa dari para senior agar dilaksanakan pertemuan antar-pemimpin negara. Akhirnya supaya jangan bertabrakan dengan pikiran senior-senior yang menyelenggarakan KAA, jadi KAA yang didahulukan. Dan konferensi mahasiswa Asia Afrika dilakukan selanjutnya pada 1956," kata Sabam, yang terlibat dalam inisiatif Konferensi Mahasiswa Asia Afrika.

Karena itulah, sebagai pelaku sejarah, Sabam mendukung niatan pemerintah yang ingin mengajukan dokumen Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB) 1961 sebagai bagian dari dokumen yang diakui dunia. Diketahui, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) berniat mengajukan dokumen kedua kegiatan itu untuk diakui UNESCO sebagai "Memory of The World."

Menurut Sabam, hal lain yang tak kalah penting dengan mengenang KAA dan GNB adalah menjelaskan detailnya. Ia pun mengusulkan agar dokumentasi mengenai pelaksanakan kedua kegiatan yang mengguncang dunia saat itu diterbitkan ulang agar dibaca oleh generasi masa kini.

"Saya kira menerbitkan itu penting karena orang saat ini sudah banyak yang tak tahu apa isinya, apa keputusannya, dan apakah sudah dilaksanakan. Jadi idenya tetap hidup. Dan kalau ada penulis yang mau menulis lebih lengkap tentang masalah ini, saya bersedia menjadi salah satu narasumber," ungkap Sabam.

Sebelumnya, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya mendukung langkah ANRI untuk memperjuangkan arsip KAA dan GNB sebagai memori dunia yang diakui Unesco menjadi 'Memory of The World". Dukungan Megawati itu disampaikannya dalam pidato kebudayaan yang dilaksanakan dalam acara di Gedung ANRI, Jakarta, Selasa lalu (26/5). [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya