Sejumlah pejabat di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II disebut-sebut bakal menjadi pengurus Partai Demokrat yang saat ini sedang digodok.
Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 hasil kongres di Surabaya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan meÂmasukkan 'bekas pembantunya' di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) menjadi pengurus partai berlambang mercy tersebut.
Kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul membenarÂkan ada kemungkinan pejabat di KIB II itu akan memperkuat kepengurusan Demokrat lima tahun ke depan.
Apalagi, lanjut Ruhut, saat kongres di Surabaya itu hadir Sudi Silalahi (bekas Mensesneg), Dipo Alam (bekas Sekretaris Kabinet), Dino Patti Djalal (beÂkas Wakil Menteri Luar Negeri), Djoko Suyanto (bekas Menko Polhukam) dan Hatta Rajasa (bekas Menko Perekonomian).
Menanggapi hal itu, Dipo Alam mengaku belum ada pemÂbicaraan intensif dengan SBY mengenai sejumlah pejabat KIB II akan masuk pengurus Demokrat.
"Saya masih sering berkomuÂnikasi dan berdiskusi dengan Pak SBY, tapi tidak mengenai wacana pengurus Demokrat," kata Dipo Alam, kepada
Rakyat Merdeka, yang dihubungi via telepon, kemarin.
Berikut kutipan selengkapÂnya:
Ruhut bilang sejumlah pejaÂbat KIB II akan memperkuat kepengurusan Demokrat? Wah, saya belum pernah dengar tuh. Saya nggak tahu. Itu urusan Partai Demokrat, he-he-he. Saya kan bukan kader.
Tapi Anda masih ingin terÂjun ke dunia politik? Oh, nggak. Saya sudah cuÂkup, dengan usia seperti ini dan sudah bergabung dalam KIB II, itu sudah sangat cukup. Tidak ada keinginan berpolitik, baik melalui partai maupun di peÂmerintahan.
Anda bilang sering berdisÂkusi dengan SBY, mengenai apa saja? Mengenai banyak hal, termasuk yang terkait dengan tugas-tugas beliau.
Tugas-tugas dalam kapasiÂtas sebagai apa? Umpamanya beliau sebagai pimpinan partai, saya tidak masuk di Partai Demokrat, tapi memberikan masukan-masukan. Begitu juga beliau sebagai tokoh internasional, tentu kami bertuÂkar pikiran.
Biasanya lebih banyak memÂbahas soal apa? Oh, lebih banyak ke masalah nasional dan internasional. Termasuk membantah berita yang ada di beberapa media yang seolah-olah masalah Petral setiap mau dibubarkan, berhenti di meja SBY. Saya bantah, Anda bisa lihat nanti di twitter saya.
Kalau begitu, bagaimana jika SBY meminta Anda berÂgabung di Demokrat? Begini, saya menghormati beliau. Boleh dikatakan semua tugas saya lakukan. Tapi kalau memang ada permintaan berÂgabung ke Partai Demokrat, kali ini saya mohon untuk tidak bisa menerima.
Kenapa? Saya pikir, saya sudah cukup. Dengan usia dan kesempatan yang pernah saya terima, itu suÂdah sangat lebih dari cukup saya baktikan. Saya tidak ada ambisi duduk di jabatan partai politik, pemerintahan, atau lembaga negara lain.
Anda maunya jadi apa dong? Lebih baik jadi masyarakat biasa.
Apa kesibukan Anda saat ini? Melukis, menulis, dan ingin juga jadi dosen. Kemudian membina anak-anak saya untuk masuk dunia usaha.
Anda menulis apa? Saya menulis fiksi novel sejarah yang sempat tertunda. Sekarang saya coba lengkapi. ***