Pasca ditetapkan sebagai Ketua Umum periode 2015-2020 di Kongres ke-4, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membutuhkan figur Sekretaris Jenderal yang enerjik dan memiliki semangat juang tinggi.
Pasalnya, tantangan partai akan semakin berat jelang Pemilu 2019. Misalnya, pelaksanaan Pilkada secara serentak dan pemilih pemula yang meningkat.
"Kita harus menyesuaikan dengan perkembangan dinamika di lapangan. Yang pasti semangat dan enerjik itu penting dimiliki oleh Sekjen Partai Demokrat kedepannya," ujar fungsionaris DPP Partai Demokrat kepada wartawan di sela-sela acara kongres Partai Demokrat di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur Selasa, (12/5).
Dengan jiwa enerjik dari seorang Sekjen, Daday yakin kerja-kerja politik partai akan maksimal. Sebab dengan sikap enerjik seorang Sekjen akan sangat membatu Ketum dalam menggerakkan roda organisasi hingga tingkat paling bawah.
"Kalau Sekjennya enerjik, maka sinergi dengan Ketum semakin efektif dan maksimal. Sehingga tugas Ketum untuk turun hungga tingkat paling bawah bisa ditopang oleh si Sekjen," tegas Daday
Daday menjelaskan SBY sebagai Ketum tidak mungkin bisa keliling seluruh Indonesia lagi untuk menyambangi para pengurus di daerah. Untuk itu dibutuhkan Sekjen yang bisa mewakili dan merepresentasikan Ketua Umum yang memiliki kesamaan pandangan dan energi untuk berkeliling seluruh Indonesia guna melakukan konsolidasi.
"Dulu SBY sebagai Presiden saja dengan segala fasilitas yang melekat padanya tidak bisa menyambangi semua pengurus Demokraty di daerah untuk konsolidasi. Apalagi sekarang SBY sudah tidak lagi menjadi presiden dan segala fasilias yang melekat padanya ketika menjadi presiden sudah ditarik,maka dia perlu orang yang bisa mewakilinya untuk hadir ke daerah-daerah, bahkan yang terpencil sekalipun," harap Daday.
Selain itu Daday juga mengatakan figur sekjen Partai Demokrat kedepannya harus bisa diterima oleh semua pihak. Dengan demikian Daday yakin keberadaan Sekjen akan menjadikan kelompok-kelompok internal yang ada selama ini menjadi bersatu-padu.
"Juga sekjen itu harus figur yang mampu menjadi perekat maupun pemersatu satu dengan yang lainnya,†kata Daday.
"Pak SBY itu sudah menjadi bapak bangsa. Kenegarawanannya sudah sangat mumpuni. Tidak hanya itu, negara-negara besar lainnya juga sangat membutuhkan ide-ide cemerlang yang melekat pada diri beliau. Jadi kalau sekjennya energik, Pak SBY akan bisa lebih berguna bagi semua pihak," jelas Daday.
Saat ditanya apakah dirinya sanggup jika partai menugaskan menjadi sekjen, dengan tegas Daday menjawab siap.
"Oh kalau itu kita ini selalu siap terhadap setiap penugasan yang diberikan partai. Apapun itu tugas yang diberikan, selama menjadikan partai lebih baik kita siap," demikian Daday.
[zul]
