Berita

Nusantara

Masyarakat Maluku Tuntut Otonomi Khusus

SELASA, 12 MEI 2015 | 17:52 WIB | LAPORAN:

Masyarakat Maluku mendesak Presiden Jokowi untuk memberikan otonomi khusus (otsus) bagi daerah di Kawasan Indonesia Timur, khususnya Maluku. Tujuannya untuk mempercepat pembangunan di kawasan timur Indonesia.

"Harus ada keseriusan dari pemerintah untuk membangun kawasan timur Indonesia melalui pemberian otonomi khusus bagi Maluku," kata Ketua Archipelago Solidarity Foundation ‎Engelina Pattiasina kepada pers di sela pemutara Film dokumenter‎ Kabaressi dan Diskusi Safe Maluku” di Jakarta, Selasa sore (12/5).

Engelina menegaskan, wilayah Maluku perlu mendapat perlindungan dari ancaman kerusakan lingkungan dan sumber daya alam.


"Sumber daya alam di Maluku, di satu sisi menjadi berkat, tetapi juga mengandung petaka di sisi yang lain. Tidak boleh terjadi, eksploitasi sumber daya alam mengorbankan lingkungan termasuk kekayaan kanekaragaman hayati di Maluku," katanya.

Dia menyesalkan tidak ada keseriusan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk kemajuan wilayah timur terutama di Maluku  sehingga dikhawatirkan daerah ini akan terus tertinggal dari daerah lainnya.

"Maluku sekadar menjadi penonton yang bakal menanggung dari semua kerusakan yang muncul," ujar Engelina.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013,  Maluku merupakan povinsi nomor urut empat termiskin. Data Susesmas itu menunjukkan, wilayah Maluku dan Papua merupakan wilayah termiskin di Indonesia, ujarnya.

Sedangkan pembicara yakni  Deputi Kementerian ESDM William Subandar.  Mengatakan ada yang salah selama ini yang diperbuat masyarakat Maluku dan kesalahan itu harus diperbaiki.

"Diperlukan keberanian baru di Maluku agar bisa membangun daerah dan mengelola kekayaan yang dimiliki," katanya.

Untuk itu menurut William harus ada leadership lokal yang kuat untuk mendongkrak pembangunan dan mengentaskan kemiskinan yang selama ini membelenggu masyarakat Maluku. Tanpa ada leadership lokal yang kuat, William mengatakan apa yang diidamkan masyarakat Maluku akan sia-sia.

"Tanpa leadership lokal yang kuat, masyarakat Maluku akan bertikai dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Jadi perlu leadership lokal yang kuat," katanya lagi.[wid]




Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya