Berita

andi arief

Andi Arief: Kongres Partai Tak harus Pakai Politik Uang

SENIN, 11 MEI 2015 | 13:16 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kongres IV Partai Demokrat pada 11-13 Mei di Surabaya bisa menjadi eksperimen penting soal demokratisme tanpa politik uang dan penggunaan kekuasaan.

Demikian disampaikan mantan Staf Khusus Presiden, Andi Arief, dalam pesan singkat kepada Kantor Berita Politik RMOL siang ini (Senin, 11/5). Andi Arief merupakan peninjau kongres.

Menurutnya, ada dua cara untuk bisa memimpin partai. Pertama dengan mencari basis dukungan seluas-luasnya sampai ke unit terkecil partai di daerah. Kedua, karena sistem bottom-up dimana struktur partai dari unit terkecil di daerah yang bergerak ke atas meminta seorang figur untuk memimpin partai.

"Cara yang pertama adalah cara konvensional. Ini yang dilakukan partai-partai, yang akibatnya sangat rentan politik uang. Siapa memiliki uang besar, memiliki potensi untuk menguasai partai. Cara ini juga rentan konflik yang tidak menguntungkan partai," jelasnya.

Sementara cara kedua adalah cara yang sulit beradaptasi dalam sistem demokrasi kita akibat maraknya politik transaksional. Namun setiap partai pada akhirnya memiliki jalannya masing-masing.

"Partai Demokrat berdasarkan pengalaman-pengalaman kongres sebelumnya, kini memilih jalan yang kedua," imbuhnya.

Sebab, secara bottom up dari unit terkecil partai, meminta SBY untuk memimpin partai ini lima tahun ke depan. "Ini demokrasi bottom up, karena kehendak berasal dari bawah," jelasnya.

Meski memang dalam tata cara pemilihan ketua umum besok tetap membuka peluang pada siapapun kader Demokrat untuk berkompetisi dengan persyaratan tertentu, misalnya untuk menjadi ketua umum harus didukung oleh 30 persen pemilik suara kongres.

Karena itu secara teoriris, kongres Demokrat membuka maksimal 3 calon untuk berkompetisi atas dukungan 30 persen. Namun pada prakteknya bisa saja dua calon atau bahkan calon tunggal. Siapa yang didukung struktur partai daerah-daerah sejak pencalonan, figur tersebut yang akan berpeluang.

"Selamat datang demokrasi tanpa politik uang di Kongres Demokrat ke 4 di Surabaya," seru mantan aktivis tersebut. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya